Trenggalek (Antaranews Jatim) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelontorkan bantuan permodalan untuk nelayan dan usaha kecil menengah sektor perikanan di kawasan pesisir Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Simbolis penyerahan bantuan permodalan itu dilakukan jajaran KKP dengan disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Prigi, Trenggalek, Selasa.
Didampingi Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dan Bupati Trenggalek Emil Dardak, Menteri Susi menyerahkan bantuan permodalan kepada 12 nelayan dan pelaku usaha dari Bank BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Jatim dan BLU-LPMUKP.
"Secara Nasional, penyaluran kredit perbankan hingga triwulan III Tahun 2018 berjumlah 82.273 debitur dengan nominal outstanding sebesar Rp5,3 triliun," demikian disampaikan Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dalam keterangannya kepada awak media.
Ia menambahkan, hingga saat ini Badan Layanan Umum, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp103,3 miliar kepada 6.835 penerima.
Khusus di Provinsi Jawa Timur telah diberikan kepada 392 penerima kredit BLU-LPMUKP sebesar Rp7,2 miliar.
Sampai triwulan III Tahun 2018, realisasi penyaluran kredit sektor penangkapan ikan di Provinsi Jawa Timur sebesar Rp593,9 miliar dengan jumlah penerima bantuan perkreditan sebanyak 5.937 debitur.
"Khusus di Kabupaten Trenggalek pada kurun waktu tersebut sebanyak 65 debitur dengan realisasi kredit sebesar Rp2,5 miliar. Dari jumlah tersebut, dua bank merupakan kreditur utama, yaitu Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp2,1 miliar dan Bank BPD Jawa Timur sebesar Rp389,4 juta," paparnya.
Baca juga: Menteri Susi Tolak Permintaan "Break Water" Nelayan Prigi (Video)
Baca juga: Menteri Susi Ingatkan Nelayan Trenggalek Tak Berburu Benur
Selain menyerahkan bantuan permodalan dan perkreditan tanpa agunan dengan bunga rendah untuk nelayan dan UKM sektor perikanan, Zulficar mengatakan di PPN Prigi juga telah terbangun TPI higienis yang menelan anggaran sebesar Rp2,7 miliar.
Pembangunan TPI ini dimulai sejak tahun 2002. Pada tahun anggaran 2017, dilakukan rehabilitasi dengan biaya sebesar Rp1,5 miliar dan dilanjutkan dengan anggaran tahun 2019 sebesar Rp193 juta guna keperluan pengecatan dengan menggunakan "epoxy" untuk mendukung penggunaan TPI higienis yang lebih baik.
Selain itu juga dibangun kios ikan nelayan pada tahun anggaran 2018 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap.
Pembangunan ini termasuk sarana pendukung (jalan kawasan, tempat ibadah, toilet, kantor TPI higienis, genset, tempat sampah, dan fasilitas lainnya) menelan biaya sebesar Rp15,4 miliar.
Pemerintah juga merealisasikan SeHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) Nelayan untuk wilayah Trenggalek sebanyak 200 bidang pada tahun 2018.
Capaian penerbitan SeHAT Nelayan tahun 2018 secara nasional sebanyak 16.960 bidang tanah nelayan dengan 2.206 bidang pada Provinsi Jawa Timur.
Target penerbitan sertifikat tahun 2019 secara nasional sebanyak 15.000 bidang, Jawa Timur 1.600 bidang dan Kab. Trenggalek 100 bidang tanah.
Menteri Susi juga menyerahkan kartu asuransi nelayan 2018 secara simbolis kepada lima orang dan kartu Kusuka (Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan) kepada 10 orang.
Di Trenggalek, 17.780 orang nelayan telah terlindungi dari target sebanyak 59.500 orang nelayan sehingga nilai pertanggungan berhasil mencapai nilai sebesar Rp3,11 miliar.
Selain itu, DJPT KKP juga melaksanakan kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan jiwa wirausaha wanita nelayan (istri/putri nelayan).
Caranya dengan mengembangkan usaha ekonomi produktif sebagai mata pencaharian alternatif (MPA).
Kegiatan ini merupakan salah satu program pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan nelayan melalui MPA.
Perlengkapan kegiatan yang dibagikan diharapkan dapat bermanfaat untuk menunjang kegiatan wanita nelayan dalam mengembangkan usahanya.
Selain bantuan dari Ditjen Perikanan Tangkap, KKP juga menyerahkan bantuan pendidikan (bebas uang pangkal) dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) kepada tiga orang mahasiswa yang hadir, yaitu Triana Novitasari, Taruni Prodi Teknik Budidaya Perikanan, Poltek Sidoarjo, Rafi Azhim Pratama, Taruna Prodi Teknik Pengolahan Perikanan, Poltek Sidoarjo dan Nila Azizatul Ula, Taruni Prodi Agribisnis Perikanan, Poltek Sidoarjo.
Pada 2018, jumlah penerima program bantuan pendidikan bagi anak pelaku utama perikanan berjumlah 3.636 orang yang tersebar pada berbagai satuan pendidikan dibawah BRSDM KKP.
Saat ini jumlah taruna anak pelaku utama yang bersekolah dan berasal dari Kabupaten Trenggalek sebanyak 47 orang sedangkan keseluruhan Provinsi Jawa Timur berjumlah 232 orang naik dibanding tahun tahun lalu sebanyak 194 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Simbolis penyerahan bantuan permodalan itu dilakukan jajaran KKP dengan disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Prigi, Trenggalek, Selasa.
Didampingi Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dan Bupati Trenggalek Emil Dardak, Menteri Susi menyerahkan bantuan permodalan kepada 12 nelayan dan pelaku usaha dari Bank BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Jatim dan BLU-LPMUKP.
"Secara Nasional, penyaluran kredit perbankan hingga triwulan III Tahun 2018 berjumlah 82.273 debitur dengan nominal outstanding sebesar Rp5,3 triliun," demikian disampaikan Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dalam keterangannya kepada awak media.
Ia menambahkan, hingga saat ini Badan Layanan Umum, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp103,3 miliar kepada 6.835 penerima.
Khusus di Provinsi Jawa Timur telah diberikan kepada 392 penerima kredit BLU-LPMUKP sebesar Rp7,2 miliar.
Sampai triwulan III Tahun 2018, realisasi penyaluran kredit sektor penangkapan ikan di Provinsi Jawa Timur sebesar Rp593,9 miliar dengan jumlah penerima bantuan perkreditan sebanyak 5.937 debitur.
"Khusus di Kabupaten Trenggalek pada kurun waktu tersebut sebanyak 65 debitur dengan realisasi kredit sebesar Rp2,5 miliar. Dari jumlah tersebut, dua bank merupakan kreditur utama, yaitu Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp2,1 miliar dan Bank BPD Jawa Timur sebesar Rp389,4 juta," paparnya.
Baca juga: Menteri Susi Tolak Permintaan "Break Water" Nelayan Prigi (Video)
Baca juga: Menteri Susi Ingatkan Nelayan Trenggalek Tak Berburu Benur
Selain menyerahkan bantuan permodalan dan perkreditan tanpa agunan dengan bunga rendah untuk nelayan dan UKM sektor perikanan, Zulficar mengatakan di PPN Prigi juga telah terbangun TPI higienis yang menelan anggaran sebesar Rp2,7 miliar.
Pembangunan TPI ini dimulai sejak tahun 2002. Pada tahun anggaran 2017, dilakukan rehabilitasi dengan biaya sebesar Rp1,5 miliar dan dilanjutkan dengan anggaran tahun 2019 sebesar Rp193 juta guna keperluan pengecatan dengan menggunakan "epoxy" untuk mendukung penggunaan TPI higienis yang lebih baik.
Selain itu juga dibangun kios ikan nelayan pada tahun anggaran 2018 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap.
Pembangunan ini termasuk sarana pendukung (jalan kawasan, tempat ibadah, toilet, kantor TPI higienis, genset, tempat sampah, dan fasilitas lainnya) menelan biaya sebesar Rp15,4 miliar.
Pemerintah juga merealisasikan SeHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) Nelayan untuk wilayah Trenggalek sebanyak 200 bidang pada tahun 2018.
Capaian penerbitan SeHAT Nelayan tahun 2018 secara nasional sebanyak 16.960 bidang tanah nelayan dengan 2.206 bidang pada Provinsi Jawa Timur.
Target penerbitan sertifikat tahun 2019 secara nasional sebanyak 15.000 bidang, Jawa Timur 1.600 bidang dan Kab. Trenggalek 100 bidang tanah.
Menteri Susi juga menyerahkan kartu asuransi nelayan 2018 secara simbolis kepada lima orang dan kartu Kusuka (Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan) kepada 10 orang.
Di Trenggalek, 17.780 orang nelayan telah terlindungi dari target sebanyak 59.500 orang nelayan sehingga nilai pertanggungan berhasil mencapai nilai sebesar Rp3,11 miliar.
Selain itu, DJPT KKP juga melaksanakan kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan jiwa wirausaha wanita nelayan (istri/putri nelayan).
Caranya dengan mengembangkan usaha ekonomi produktif sebagai mata pencaharian alternatif (MPA).
Kegiatan ini merupakan salah satu program pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan nelayan melalui MPA.
Perlengkapan kegiatan yang dibagikan diharapkan dapat bermanfaat untuk menunjang kegiatan wanita nelayan dalam mengembangkan usahanya.
Selain bantuan dari Ditjen Perikanan Tangkap, KKP juga menyerahkan bantuan pendidikan (bebas uang pangkal) dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) kepada tiga orang mahasiswa yang hadir, yaitu Triana Novitasari, Taruni Prodi Teknik Budidaya Perikanan, Poltek Sidoarjo, Rafi Azhim Pratama, Taruna Prodi Teknik Pengolahan Perikanan, Poltek Sidoarjo dan Nila Azizatul Ula, Taruni Prodi Agribisnis Perikanan, Poltek Sidoarjo.
Pada 2018, jumlah penerima program bantuan pendidikan bagi anak pelaku utama perikanan berjumlah 3.636 orang yang tersebar pada berbagai satuan pendidikan dibawah BRSDM KKP.
Saat ini jumlah taruna anak pelaku utama yang bersekolah dan berasal dari Kabupaten Trenggalek sebanyak 47 orang sedangkan keseluruhan Provinsi Jawa Timur berjumlah 232 orang naik dibanding tahun tahun lalu sebanyak 194 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019