Trenggalek (Antaranews Jatim) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti spontan menolak permintaan kelompok nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur untuk membuat kolam labuh baru maupun break water (pemecah ombak), karena dinilai tidak ramah lingkungan.

"Kalau anda minta pemecah ombak, saya pasti akan tolak. Lebih baik bangun saja jeti-jeti (dermaga pendaratan ikan) ke tengah sana. Dari pada membuat break water yang mahal dan tidak ramah lingkungan," kata Menteri Susi Pudjiastuti saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek, Selasa.

Pernyataan itu kembali disampaikan Susi saat acara peresmian tempat pelelangan ikan higienis dan penyerahan program perkreditan tanpa agunan dengan bunga sangat rendah untuk nelayan maupun UKM sektor kemaritiman, di area TPI Prigi.

Susi balik mengkritik para nelayan yang masih berfikir perlunya kolam labuh baru (ketiga) di kawasan PPN Prigi.

Kata dia, kolam labuh hanya membuat arus laut terhambat/tidak lancar. Selain itu, kolam labuh membuat pantai menjadi terkesan kumuh, karena sampah, ceceran BBM-oli, hingga sisa buangan tangkapan ikan terbuang di dalam area kolam labuh secara terus-menerus.

"Ya, kalau masih ada yang minta break water, minta kolam labuh untuk kapal, berarti anda bukan nelayan beneran. Wong ini pelabuhan sudah seperti kolam kok masih mau dikotak-kotak lagi," ujarnya.

Menurut Menteri Susi, membangun Jeti dermaga pendaratan ikan jauh lebih efektif dan efisien.

"Buat saja Jeti dengan lebar dua meter sehingga kendaraan bisa masuk di atasnya. Bongkar-muat gampang. ?Hla (dari pada) batu-batu (pemecah ombak) gitu buat jalan saja susah. Mikul ikan kepleset, ikannya tumpah semua balik ke laut," katanya.

Susi geram karena desain dan konsep pemecah ombak maupun kolam labuh dinilai salah kaprah.

"Ini (dulu) yang mendesain siapa. Kita harus rombak semua, kita ganti dengan cara yang benar agar laut kita lestari," ujarnya.

Kata dia, era kontraktor menentukan bahwa pelabuhan harus dibuat konstruksi pemecah ombak haruslah dihentikan, diubah.

"Jangan seperti di (pelabuhan) Puger, dimana itu di Jember itu. Yang (awalnya minta dibangun break water). Sudah bikin jalan masuk jadi susah, kini minta dibongkar," kata Susi memberi contoh.

Susi dalam kesempatan yang sama juga sempat menyingung isu reklamasi yang menurutnya tidak tepat.

Kebetulan di pesisir selatan Trenggalek, tak jauh dari TPI Prigi tengah dibangun calon pelabuhan niaga yang berlokasi di Pantai Karanggongso, sekitar 2 kilometer dari PPN Prigi.

Di situ, desain pelabuhan juga ada kegiatan reklamasi untuk memudahkan akses masuk kendaraan menuju pelabuhan niaga.

Susi tegas menyatakan tidak setuju. "Buat apa reklamasi. Kalau sedikit (sudah terlanjur) ya sudah tidak apa-apalah. Tapi cukup sampai di situ, jangan diteruskan. Kita ini punya pantai yang indah, diberi anugerah alam Tuhan, jangan kita merusaknya. 

"Kalau memotong gunung untuk membuat terminal peti kemas di darat itu baru benar. Tapi kalau reklamasi laut, itu salah kaprah," ujarnya. (*)

Video Oleh Destyan H Sujarwoko
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019