Madiun (Antaranews Jatim) - Jumlah penumpang yang menggunakan jasa tranportasi kereta api di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun meningkat pada libur akhir pekan yang bersambung dengan Tahun Baru Imlek 2570 (2019) dibandingkan dengan hari biasa.
"Pantauan sementara untuk jumlah penumpang KA di Daop 7 Madiun pada libur Imlek diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 15 persen jika dibanding dengan hari biasa," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Kamis.
Menurut dia, kenaikan tersebut berlaku baik untuk penumpang turun maupun yang naik. Kenaikan mulai terlihat pada tanggal 1 Februari 2019.
Sesuai pantauan pada "Rail Ticket Sistym" (RTS) volume penumpang tanggal 1 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 5.253 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 6.591 orang.
Pada 2 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 7.227 orang, sedangkan penumpang turun di Daop 7 sebanyak 8.623 orang. Sedangkan 3 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 8.755 orang, sedangkan Penumpang turun di Daop 7 sebanyak 7.439 orang.
Sementara 4 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 5.562 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 5.464 orang. Kemudian 5 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 6.700 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 5.036 orang.
Dari hasil pantauan, volume tertinggi terjadi pada hari Sabtu (2/2) untuk penumpang turun di Daop 7 sebanyak 8.623 orang.
"Sedangkan untuk penumpang naik dari Daop 7, volume tertinggi terjadi pada hari Minggu (3/2) sebanyak 8.755 orang," kata dia.
Ixfan menjelaskan, meski terjadi peningkatan penumpang, namun KAI Daop 7 Madiun tidak menambah perjalanan KA atau memperpanjang rangkaian. Hal itu karena kapasitas masih mencukupi dengan rangaikan yang ada.
Ia menambahkan agar calon penumpang mengecek kembali tiket yang telah dibeli, serta melakukan check in di semua stasiun dalam jaringan selama H-7 keberangkatan.
"Nikmati juga kemudahan mendapatkan tiket kereta api dengan aplikasi KAI access, sehingga tidak perlu antre di loket," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pantauan sementara untuk jumlah penumpang KA di Daop 7 Madiun pada libur Imlek diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 15 persen jika dibanding dengan hari biasa," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Kamis.
Menurut dia, kenaikan tersebut berlaku baik untuk penumpang turun maupun yang naik. Kenaikan mulai terlihat pada tanggal 1 Februari 2019.
Sesuai pantauan pada "Rail Ticket Sistym" (RTS) volume penumpang tanggal 1 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 5.253 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 6.591 orang.
Pada 2 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 7.227 orang, sedangkan penumpang turun di Daop 7 sebanyak 8.623 orang. Sedangkan 3 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 8.755 orang, sedangkan Penumpang turun di Daop 7 sebanyak 7.439 orang.
Sementara 4 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 5.562 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 5.464 orang. Kemudian 5 Februari 2019 untuk penumpang naik dari Daop 7 sebanyak 6.700 orang, sedangkan jumlah penumpang turun di Daop 7 sebanyak 5.036 orang.
Dari hasil pantauan, volume tertinggi terjadi pada hari Sabtu (2/2) untuk penumpang turun di Daop 7 sebanyak 8.623 orang.
"Sedangkan untuk penumpang naik dari Daop 7, volume tertinggi terjadi pada hari Minggu (3/2) sebanyak 8.755 orang," kata dia.
Ixfan menjelaskan, meski terjadi peningkatan penumpang, namun KAI Daop 7 Madiun tidak menambah perjalanan KA atau memperpanjang rangkaian. Hal itu karena kapasitas masih mencukupi dengan rangaikan yang ada.
Ia menambahkan agar calon penumpang mengecek kembali tiket yang telah dibeli, serta melakukan check in di semua stasiun dalam jaringan selama H-7 keberangkatan.
"Nikmati juga kemudahan mendapatkan tiket kereta api dengan aplikasi KAI access, sehingga tidak perlu antre di loket," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019