Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Perum Jasa Tirta (PJT) Sub Divisi Jasa Asa III/3 Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan sodetan Bengawan Solo di Plangwot-Sedayu Lawas, di Lamongan, yang mampu mengalir debit 640 meter kubik/detik berfungsi normal.
"Sodetan Plangwot berfungsi normal tidak ada hambatan, misalnya, sodetan tertutup lumpur," kata Pengamat Prasana Pengairan PJT Divisi Asa III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo, Nugroho di Bojonegoro, Senin.
Menurut dia, pintu sodetan yang mengalirkan air Bengawan Solo ke laut, sudah dibuka sejak Jumat (25/1), dan sekarang ini ketinggian airnya pada papan duga 3,85 meter, masih di bawah siaga banjir.
"Siaga hijau banjir Bengawan Solo di sodetan 4,50 meter," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo, mulai hulu, Jawa Tengah, termasuk di Waduk Wonogiri hingga daerah hilir, Jawa Timur, dalam keadaan normal.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Eko Susanto, yang menyebutkan ketinggian air di daerahnya, meskipun ada kenaikan tapi masih di bawah siaga banjir.
"Kondisi ketinggian air Bengawan Solo aman di bawah siaga banjir," ucapnya menegaskan.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) masih di bawah siaga banjir dengan ketinggian 10,25 meter, Senin.
Pada waktu bersamaan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dengan ketinggian air 23,50 meter, sedangkan di Babat, Laren, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 5,15 meter, 3,90 meter dan 1,20 meter.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, menambahkan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan tinggi terjadi selama Januari sampai Februari.
Oleh karena itu, menurut dia, berbagai persiapan menghadapi ancaman banjir sungai terpanjang di Jawa di daerah sudah dilakukan dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai bahan banjiran sampai kebutuhan sembako bagi pengungsi.
"Sampai sekarang ini Bengawan Solo memang belum meluap, tapi sejumlah lokasi di Bojonegoro sudah dilanda banjir bandang," ucapnya.
Berdasarkan kewaspadaan BPBD Jatim, lanjut dia, di daerah hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, berpeluang dilanda banjir Bengawan Solo, selama musim hujan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Sodetan Plangwot berfungsi normal tidak ada hambatan, misalnya, sodetan tertutup lumpur," kata Pengamat Prasana Pengairan PJT Divisi Asa III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo, Nugroho di Bojonegoro, Senin.
Menurut dia, pintu sodetan yang mengalirkan air Bengawan Solo ke laut, sudah dibuka sejak Jumat (25/1), dan sekarang ini ketinggian airnya pada papan duga 3,85 meter, masih di bawah siaga banjir.
"Siaga hijau banjir Bengawan Solo di sodetan 4,50 meter," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo, mulai hulu, Jawa Tengah, termasuk di Waduk Wonogiri hingga daerah hilir, Jawa Timur, dalam keadaan normal.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Eko Susanto, yang menyebutkan ketinggian air di daerahnya, meskipun ada kenaikan tapi masih di bawah siaga banjir.
"Kondisi ketinggian air Bengawan Solo aman di bawah siaga banjir," ucapnya menegaskan.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) masih di bawah siaga banjir dengan ketinggian 10,25 meter, Senin.
Pada waktu bersamaan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dengan ketinggian air 23,50 meter, sedangkan di Babat, Laren, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 5,15 meter, 3,90 meter dan 1,20 meter.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, menambahkan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan tinggi terjadi selama Januari sampai Februari.
Oleh karena itu, menurut dia, berbagai persiapan menghadapi ancaman banjir sungai terpanjang di Jawa di daerah sudah dilakukan dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai bahan banjiran sampai kebutuhan sembako bagi pengungsi.
"Sampai sekarang ini Bengawan Solo memang belum meluap, tapi sejumlah lokasi di Bojonegoro sudah dilanda banjir bandang," ucapnya.
Berdasarkan kewaspadaan BPBD Jatim, lanjut dia, di daerah hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, berpeluang dilanda banjir Bengawan Solo, selama musim hujan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019