Surabaya (Antaranews Jatim) - Badan Pengawas Pemilu menyelidiki adanya penyebaran Tabloid Indonesia Barokah berisi konten yang menyudutkan salah satu pasangan capres tersebar di 10 masjid di Kota Surabaya, Jatim.
"Mulai kemarin (25/1) malam, kami inventarisir 10 amplop yang masing-masing amplop berisi tiga atau dua tabloid yang disebar di 10 masjid," kata Koordinasi Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Surabaya Usman kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Adapun 10 amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah diambil dari masjid di kawasan Tenggilis Mejoyo, Pabean Cantikan, Mulyorejo, tiga masjid di Sawahan, tiga masjid diTambaksari dan Simokerto.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh bawaslu, tidak ada yang mengetahui siapa yang menaruh tabloid tersebut di masjid. "Kami sudah mengkonfirmasi ke setiap takmir masjid. Indikasinya rata-rata pengirimannya ditaruh diatas kotak amal depan masjid," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam proses pengiriman paket coklat yang beisi Tabloid Indonesia Barokah, pihaknya menduga tidak melalui kantor pos. Hal ini dikarenakan sudah ada intruksi dari pos biro pusat terkait pengiriman buletin tersebut agar ditangguhkan dulu.
"Kalau di Surabaya kayaknya tidak pakai kantor pos, pakai kurir kelihatanya," katanya.
Terkait temuan 10 amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah, Usman mengaku pihak Bawaslu Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk langka selanjutnya. Sentra Gakkumdu terdiri atas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian RI dan Kejaksaan.
"Kami akan bahas di centra Gakumdu dulu. Kalau memang memenuhi unsur kita lanjutkan. Kalau tidak kami menunggu informasi dari Bawaslu Jatim," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Mulai kemarin (25/1) malam, kami inventarisir 10 amplop yang masing-masing amplop berisi tiga atau dua tabloid yang disebar di 10 masjid," kata Koordinasi Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Surabaya Usman kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Adapun 10 amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah diambil dari masjid di kawasan Tenggilis Mejoyo, Pabean Cantikan, Mulyorejo, tiga masjid di Sawahan, tiga masjid diTambaksari dan Simokerto.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh bawaslu, tidak ada yang mengetahui siapa yang menaruh tabloid tersebut di masjid. "Kami sudah mengkonfirmasi ke setiap takmir masjid. Indikasinya rata-rata pengirimannya ditaruh diatas kotak amal depan masjid," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam proses pengiriman paket coklat yang beisi Tabloid Indonesia Barokah, pihaknya menduga tidak melalui kantor pos. Hal ini dikarenakan sudah ada intruksi dari pos biro pusat terkait pengiriman buletin tersebut agar ditangguhkan dulu.
"Kalau di Surabaya kayaknya tidak pakai kantor pos, pakai kurir kelihatanya," katanya.
Terkait temuan 10 amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah, Usman mengaku pihak Bawaslu Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk langka selanjutnya. Sentra Gakkumdu terdiri atas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian RI dan Kejaksaan.
"Kami akan bahas di centra Gakumdu dulu. Kalau memang memenuhi unsur kita lanjutkan. Kalau tidak kami menunggu informasi dari Bawaslu Jatim," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019