Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Minat wisatawan domestik (wisdom) mengunjungi objek wisata edukasi kerajinan gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro, Jawa Timur, tinggi yang datang dari daerah Jawa Tengah, juga lokal Jawa Timur.

Kepala Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro Muslih, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan wisdom yang datang berkunjung ke objek wisata edukasi di desanya, hampir sebagian besar pelajar PAUD/TK, SD, hingga SMP, dan hanya sebagian kecil orang tua.

"Pengunjungnya sebagian besar pelajar untuk berekreasi mulai mengenal tata cara pembuatan gerabah sampai mewarnai. Ada dari Blora, Jawa Tengah, Tuban, Lamongan dan Bojonegoro sendiri. Meskipun tidak hari libur tetap ada pengunjung ya sekitar 50 pengunjung per harinya," katanya menjelaskan.

Tapi, menurut dia, kalau hari libur akhir pekan Sabtu dan Minggu, pengunjungnya bisa mencapai 1.000 wisdom/ hari yang sebagian besar pelajar.

Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung, pihak desa akan menambah lokasi yang dimanfaatkan untuk wisata edukasi gerabah, karena sekarang ini baru ada dua lokasi.

"Dua lokasi wisata edukasi yang sekarang ada sering tidak memuat pengunjung terutama kalau hari libur," ucapnya.

Mengenai tarif, ia menjelaskan wisata edukasi gerabah yang dikelola BUMDes dan Karang Taruna setempat mulai Rp10.000 sampai Rp30.000/pengunjung termasuk minuman, snake dan makan.

Di lokasi objek wisata  pengunjung memperoleh materi pengenalan bahan gerabah, proses pencetakan gerabah, pembakaran, sampai melukis gerabah.

"Gerabah dilukis pengunjung dan bisa dibawa pulang. Harga gerabah modern tokoh kartun berkisar Rp5.000-Rp10.000/gerabah," katanya.

Ia menyebutkan jumlah pengunjung di objek wisata edukasi gerabah pada 2018 mencapai 32 ribu wisdom, meningkat dibandingkan 2017 yang hanya 28 ribu wisdom.

Sesuai data, katanya, desanya yang lokasinya di tepian Bengawan Solo itu, berpenduduk 993 jiwa atau 256 kepala keluarga (KK), yang berprofesi sebagai perajin gerabah 120 perajin..

Dari 120 perajin gerabah itu, di antaranya, sebanyak 40 perajin membuat5 gerabah modern  berbagai aneka tokoh film kartun TV mulai, Doraemon, Spongebob, Patrick, juga boneka kartun lainnya termasuk asbak.

"Perajin selalu mengikuti perkembangan tokoh film kartun. Kalau ada yang baru ya langsung dibuat," ucapnya menegaskan.

Di lain pihak  perajin gerabah lainnya masih bertahan membuat gerabah tradisional dengan motif binatang, seperti bebek atau macan termasuk gerabah keperluan rumah tangga, seperti cobek.

"Perajin gerabah di desa kami membuat gerabah modern yang sekarang dimanfaatkan sebagai wisata edukasi sejak 2014. Pada awalnya ya hanya ada beberapa perajin, karena ternyata banyak peminatnya sekarang jumlah perajin gerabah modern terus bertambah," katanya menjelaskan. (*)


 


 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019