Surabaya (Antaranews Jatim) - Lembaga survei Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya mencatat suara PDI Perjuangan dan PKB beda tipis untuk Pemilihan Umum Legislatif 2019 di Jawa Timur.

“Persaingan sangat tipis untuk tingkat elektabilitas, yakni 21,80 persen untuk PDIP dan PKB 21,68 persen,” ujar Direktur PUSAD Satria Unggul di sela diskusi penyampaian hasil riset di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis.

Di urutan berikutnya, masing-masing Partai Gerindra sebesar 14,3 persen, Partai Golkar 7,10 persen, serta Partai Demokrat 4,5 persen.

Sedangkan, partai-partai lainnya di bawah ambang batas “parliementary tresshold” 4 persen, yaitu PAN 2,7 persen, PKS 2,10 persen, Partai NasDem 1,90 persen, PPP 1,60 persen, Partai Perindo 1,3 persen dan Hanura 1,2 persen.

“Partai-partai lainnya tingkat keterpilihan di bawah 1 persen, seperti PSI, Partai Garuda, Partai Berkarya, PBB, dan PKPI,” ucapnya.

Pada survei tersebut, kata dia, sebanyak 14,2 persen masyarakat Jatim belum menentukan pilihan dan 4,3 persen memilih golput atau tidak menentukan hak pilihnya.

Di tempat sama, pengamat politik asal Direktur Parlemen Watch Umar Sholahudin menilai Jawa Timur menjadi daerah sentral untuk mendulang suara di Pemilu 2019, karena memiliki jumlah pemilih tertinggi kedua setelah Jawa Barat.

“Jatim adalah barometer menentukan kontestasi demokrasi nasional, makanya peserta pemilu serta calon presiden dan wakilnya berbondong-bondong ke Jatim,” katanya.

Sementara itu, jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan sampel 1.067 responden yang tingkat toleransi 3 persen dan tingkat kesalahan 5 persen.

Pengambilan sampel menggunakan teknik Multistage Random Sampling dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim pada November hingga Desember 2018. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019