Lumajang (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Lumajang menyiagakan Satuan Tugas Siaga Bencana untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kami telah membentuk Satgas Siaga Bencana yang dapat dimobilisasi dengan cepat ketika sewaktu-waktu terjadi bencana di wilayah Lumajang yang kini memasuki musim hujan, dengan potensi bencana longsor, banjir, dan angin kencang," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang, Rabu.

Menurutnya, Indonesia dilanda sejumlah bencana alam beberapa pekan terakhir, seperti banjir bandang yang terjadi di Makassar dan di beberapa daerah lain, sehingga perlu ditingkatkan kesiagaan anggota Polres Lumajang untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang datang tiba-tiba.

"Hari ini terjadi pula tanah longsor dan pohon tumbang yang menutup jalur alternatif Lumajang-Malang lewat Ranupani, sehingga mengakibatkan jalur alternatif yang menghubungkan dua kabupaten tersebut lumpuh tidak bisa dilewati," katanya.

Ia menjelaskan, petugas dari Polsek Senduro yang dibantu Polres Lumajang langsung mengerahkan anggota untuk menanggulangi kejadian bencana alam tersebut bersama anggota dari TNI dan BPBD untuk menormalisasi jalur yang membelah hutan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut.

"Polres Lumajang yang memang telah membentuk satgas siaga bencana guna menanggulangi kejadian bencana itu langsung menuju ke lokasi yang dipimpin Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Gede Putu Atma Giri SH dan Kasat Sabhara AKP Jauhar Maarif," ujarnya.

Dengan menggunakan alat yang memang telah dipersiapkan sebelumnya, Polri, TNI dan BPBD dibantu dengan relawan dari warga bergerak dengan cepat untuk kembali membuka jalur tersebut dan jalur itu akhirnya bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

"Tidak hanya tanah longsor, ada pula beberapa titik dimana jalur tertutup pohon besar yang tumbang melintang di jalan, namun dengan menggunakan mesin pemotong kayu, maka permasalahan pun dapat diatasi dengan membutuhkan waktu yang tidak singkat karena besarnya pohon yang tumbang," katanya.

Sementara Kasat Lantas AKP I Gede Putu Atma Giri SH mengatakan kesigapan dari berbagai elemen adalah kunci cepatnya penanganan bencana tersebut.?

"Sedikitnya ada delapan titik pohon tumbang serta beberapa titik tanah longsor di sepanjang jalur yang melewati tengah hutan milik TNBTS itu. Sinergitas antara Polri, TNI serta BPBD membuahkan kesigapan sehingga tidak banyak waktu yang diperlukan untuk menangani bencana alam itu," ujarnya.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, tidak ada korban jiwa dalam kejadian angin kencang yang menyebabkan sejumlah pohon tumbang di jalur Senduro-Ranupani yang merupakan jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Ranupani tersebut. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019