Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, siap mengembangkan potensi panas bumi (geothermal) di wilayahnya guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan warga sekitar.
"Potensi geothermal tersebut terdapat di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami, kepada wartawan di Kabupaten Madiun, Selasa.
Menurut dia, ada tiga titik sumber panas bumi yang dimiliki Kabupaten Madiun. Luas lahan kawasan geothermal tersebut diperkirakan mencapai 30 ribu hektare lebih.
Adapun sumber panas bumi di Desa Mendak tersebut berbatasan langsung dengan sumber panas bumi yang ada di wilayah Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Sesuai rencana, sumber panas bumi di dua lokasi, yakni Madiun dan Ponorogo tersebut akan dikelola oleh sebuah perusahaan Grup Bakrie Darmakarya Energi. Namun, saat ini masih dalam tahap pembahasan awal.
Bupati Madiun Ahmad Dawami didampingi Wakil Bupati Madiun dan beberapa pimpinan OPD, yakni Dinas PU, DPMPTSP, dan camat telah meninjau langsung lokasi untuk melihat sumber Panas Bumi tersebut pada Jumat (18/1).
Terkait potensi sumber daya alam tersebut, Bupati Madiun membuka lebar bagi investor yang ingin masuk dan serius mengelola kawasan sumber panas bumi tersebut.
Pemkab Madiun berharap, jika nantinya sumber panas bumi tersebut jadi dikelola, kantor serta fasilitas proyek dibangun di wilayah Madiun, bukan di Ponorogo, sehingga dapat berdampak positif bagi warga desa sekitar.
Keberadaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Madiun, nantinya dinilai dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Madiun.
Selain itu, Pemkab Madiun juga akan mendapatkan pemasukan dari pos pendapatan non-pajak jika pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Mendak tersebut jadi terwujud. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Potensi geothermal tersebut terdapat di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami, kepada wartawan di Kabupaten Madiun, Selasa.
Menurut dia, ada tiga titik sumber panas bumi yang dimiliki Kabupaten Madiun. Luas lahan kawasan geothermal tersebut diperkirakan mencapai 30 ribu hektare lebih.
Adapun sumber panas bumi di Desa Mendak tersebut berbatasan langsung dengan sumber panas bumi yang ada di wilayah Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Sesuai rencana, sumber panas bumi di dua lokasi, yakni Madiun dan Ponorogo tersebut akan dikelola oleh sebuah perusahaan Grup Bakrie Darmakarya Energi. Namun, saat ini masih dalam tahap pembahasan awal.
Bupati Madiun Ahmad Dawami didampingi Wakil Bupati Madiun dan beberapa pimpinan OPD, yakni Dinas PU, DPMPTSP, dan camat telah meninjau langsung lokasi untuk melihat sumber Panas Bumi tersebut pada Jumat (18/1).
Terkait potensi sumber daya alam tersebut, Bupati Madiun membuka lebar bagi investor yang ingin masuk dan serius mengelola kawasan sumber panas bumi tersebut.
Pemkab Madiun berharap, jika nantinya sumber panas bumi tersebut jadi dikelola, kantor serta fasilitas proyek dibangun di wilayah Madiun, bukan di Ponorogo, sehingga dapat berdampak positif bagi warga desa sekitar.
Keberadaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Madiun, nantinya dinilai dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Madiun.
Selain itu, Pemkab Madiun juga akan mendapatkan pemasukan dari pos pendapatan non-pajak jika pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Mendak tersebut jadi terwujud. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019