Pamekasan (Antaranews Jatim) - Menteri Komperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengunjungi sentra batik tulis di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Menteri Puspayoga bersama rombongan datang ke Pamekasan bersama istri Ayu Bintang Puspayogo dan meninjau langsung sentra batik tulis di Dusun Podhek, Desa Rangperang Daya, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
"Kami datang ke sini untuk melihat secara langsung bagaimana proses produksi batik tulis Pamekasan, serta upaya pemberdayaan kepada para perajin yang hendak dilakukan Pemkab Pamekasan," katanya.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja`e bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan mendampingi menteri ke Dusun Podhek, Desa Rangperang Daya, sekitar 10 kilometer ke arah barat Kota Pamekasan.
Kecamatan Proppo, merupakan salah satu kecamatan dengan sentra batik terbanyak dibanding kecamatan lain di Pamekasan, yakni sebanyak 12 sentra dari total 28 sentra batik, se-Kabupaten Pamekasan, termasuk di Desa Rangpenang.
Dari 28 sentra batik yang ada di Pamekasan dengan jumlah sekitar 1.200 unit usaha ini, total jumlah batik yang berhasil diproduksi sebanyak 309.000 lembar batik setiap tahun dengan taksiran nilai produksi sekitar Rp24 miliar.
Selain untuk melihat secara langsung sentra batik yang ada di Pamekasan, Menteri Koperasi dan UKM ini tertarik datang langsung ke Pamekasan berkat promosi yang sedang digencarkan Pemkab Pamekasan, baik melalui media sosial, pemberitaan media massa, maupun melalui branding batik tulis di semua mobil dinas milik Pemkab Pamekasan.
Puspayoga menilai, promosi batik yang dilakukan Pemkab Pamekasan sebagai tolok ukur akan kekuatan industri batik yang ada di Pamekasan, apalagi melalui kebijakan yang berpihak kepada kepentingan perajin batik tulis Pamekasan.
"Proses produksinya alami dan bagus, dan ini merupakan potensi yang bagus," kata Puspayoga.
Dalam kesempatan itu, Menteri Puspayoga menyempatkan diri berbincang santai dengan warga seputar batik tulis, serta proses produksi secara lesehan.
"Saat ini Pemkab Pamekasan telah membantu kami para pengrajin dengan mengecat mobilnya dengan batik, dan mengharuskan pegawai menggunakan seragam batik pada hari-hari tertentu. Jika Pak Menteri membantu promosi juga, akan lebih bagus hasil penjualan kami," kata warga setempat Abdus Somat.
Saat ini, jumlah motif batik tulis di Kabupaten Pamekasan terdata sebanyak 144 motif batik.
Antara lain, motif Matahari, Sekar Jagad, Tiga Dimensi, Terang Bulan Kupu-kupu Leres, Rang-kerang Warna, Kismis, dan Liris Jagat.
"Kalau batik tulis yang menjadi branding mobil dinas Pemkab Pamekasan itu, adalah motif batik Sekar Jagad," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menteri Puspayoga bersama rombongan datang ke Pamekasan bersama istri Ayu Bintang Puspayogo dan meninjau langsung sentra batik tulis di Dusun Podhek, Desa Rangperang Daya, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
"Kami datang ke sini untuk melihat secara langsung bagaimana proses produksi batik tulis Pamekasan, serta upaya pemberdayaan kepada para perajin yang hendak dilakukan Pemkab Pamekasan," katanya.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja`e bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan mendampingi menteri ke Dusun Podhek, Desa Rangperang Daya, sekitar 10 kilometer ke arah barat Kota Pamekasan.
Kecamatan Proppo, merupakan salah satu kecamatan dengan sentra batik terbanyak dibanding kecamatan lain di Pamekasan, yakni sebanyak 12 sentra dari total 28 sentra batik, se-Kabupaten Pamekasan, termasuk di Desa Rangpenang.
Dari 28 sentra batik yang ada di Pamekasan dengan jumlah sekitar 1.200 unit usaha ini, total jumlah batik yang berhasil diproduksi sebanyak 309.000 lembar batik setiap tahun dengan taksiran nilai produksi sekitar Rp24 miliar.
Selain untuk melihat secara langsung sentra batik yang ada di Pamekasan, Menteri Koperasi dan UKM ini tertarik datang langsung ke Pamekasan berkat promosi yang sedang digencarkan Pemkab Pamekasan, baik melalui media sosial, pemberitaan media massa, maupun melalui branding batik tulis di semua mobil dinas milik Pemkab Pamekasan.
Puspayoga menilai, promosi batik yang dilakukan Pemkab Pamekasan sebagai tolok ukur akan kekuatan industri batik yang ada di Pamekasan, apalagi melalui kebijakan yang berpihak kepada kepentingan perajin batik tulis Pamekasan.
"Proses produksinya alami dan bagus, dan ini merupakan potensi yang bagus," kata Puspayoga.
Dalam kesempatan itu, Menteri Puspayoga menyempatkan diri berbincang santai dengan warga seputar batik tulis, serta proses produksi secara lesehan.
"Saat ini Pemkab Pamekasan telah membantu kami para pengrajin dengan mengecat mobilnya dengan batik, dan mengharuskan pegawai menggunakan seragam batik pada hari-hari tertentu. Jika Pak Menteri membantu promosi juga, akan lebih bagus hasil penjualan kami," kata warga setempat Abdus Somat.
Saat ini, jumlah motif batik tulis di Kabupaten Pamekasan terdata sebanyak 144 motif batik.
Antara lain, motif Matahari, Sekar Jagad, Tiga Dimensi, Terang Bulan Kupu-kupu Leres, Rang-kerang Warna, Kismis, dan Liris Jagat.
"Kalau batik tulis yang menjadi branding mobil dinas Pemkab Pamekasan itu, adalah motif batik Sekar Jagad," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019