Banyuwangi (Antaranws Jatim) - Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso bersama tim melakukan kunjungan dan studi banding mengenai inovasi pelayanan publik ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Punjul didampingi Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Effesiensi dan beberapa pejabat teras disambut oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Lounge Pelayanan Publik.

Wakil Wali Kota Batu itu, mengemukakan kedatangannya ke Banyuwangi, selain untuk studi banding, juga memperkuat kolaborasi kedua pemerintah daerah, terutama dalam pengembangan program inovatif daerah, mulai pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga promosi pariwisata.

Punjul mengatakan pihaknya sudah sering mendengar sejumlah inovasi yang berhasil dikembangkan Pemkab Banyuwangi di bawah kepemimpinan Abdullah Azwar Anas.

"Banyuwangi ini kabupaten yang inovatif. Kota Batu ingin memperkuat kolaborasi agar kita sama-sama terus berkembang membangun daerah," katanya.

Bupati Anas menyatakan senang dengan kolaborasi di antara kedua daerah.

"Kompetisi sudah usang. Yang harus dilakukan adalah kolaborasi. Apa yang Banyuwangi punya, dibagi ilmu dan pengalamannya ke Batu. Demikian pula sebaliknya," ujarnya.

Anas menjelaskan sejumlah program inovatif di Banyuwangi yang telah membuat kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif oleh Kementerian Dalam Negeri, mulai e-monitoring system untuk pemantauan berbagai proyek pembangunan secara daring, e-village budgeting terkait dengan tata kelola desa, hingga pengentasan kemiiskinan berbasis geospasial.

Selain itu, Mal Pelayanan Publik yang kini telah menghadirkan 200 perizinan/layanan dokumen di satu tempat.

Menurut Punjul, semua inovasi yang dibuat Banyuwangi bagus dan bisa menjadi contoh bersama.

"E-village budgeting ini sangat bagus. Sistemnya yang terintegrasi sangat memudahkan untuk melakukan pengecekan keuangan desa. Selain mudah diakses sepertinya sistem ini juga sangat transparan dan terkontrol," katanya.

E-Village Budgeting adalah inovasi penganggaran desa yang mengintegrasikan mulai perencanaan, tata kelola, pelaporan, hingga evaluasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang bisa diakses secara luas.

Sistem itu menyinergikan keuangan dan pembangunan di tingkat desa dengan kabupaten, sehingga tercipta keselarasan dan tidak bisa terjadi intervensi program di tengah jalan.

Anas juga memaparkan tentang pilihan Banyuwangi membidik segmentasi pariwisata minat khusus berbasis alam, seperti treking ke ke Kawah Ijen, selancar di pantai, dan menikmati suasana perkampungan.

"Kita jual wisata alam tersebut dengan segmentasi wisata khusus. Jadi orang ke Banyuwangi bukan untuk wisata belanja. Ke Banyuwangi untuk menikmati alam yang natural. Ini yang kami tawarkan dengan festival sebagai daya ungkit," katanya. (*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019