Surabaya (Antaranews Jatim) - Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jawa Timur AKBP Harissandi mengungkapkan penyanyi dangdut hingga model terlibat prostitusi daring yang dikendalikan mucikari berinisial ES dan TN.
"Ada artis, ada penyanyi dangdut, ada model," kata Harissandi di Mapolda Jatim, di Surabaya, Senin.
Namun Harissandi enggan menyebut siapa saja identitas artis yang termasuk dalam 45 artis dan ratusan model yang dibawahi muncikari TN dan ES.
"Nanti dipanggil satu per satu, nanti kita kasih tahu ke teman-teman media," kata
Harissandi mengemukakan, penyewa artis dan model yang dibawahi muncikari TN dan ES, adalah pengusaha. Dia juga tidak memungkiri dari kalangan pejabat yang menyewa artis dan model itu.
"Rata-rata pengusaha yang pesan. Kebanyakan pengusaha, tapi pejabat juga ada," katanya.
Tak jarang para artis tersebut dipesan oleh pengusaha asal Indonesia, namun eksekusinya dilakukan di luar negeri, seperti Hong Kong dan Singapura.
"Misalnya dari Hong Kong, dari Singapura, dia mesan untuk tiga hari misalnya, baik harganya Rp300 juta. Pemesannya dari Indonesia, tapi takut ketahuan atau bagaimana, dia melakukan eksekusi di luar negeri. Pemakainya ada juga dari WNA," ucapnya.(*)
Baca juga: Mucikari TN-ES Kendalikan 45 Artis dan Seratusan Model
Baca juga: Polda Jatim akan Periksa Artis Terlibat Prostitusi Daring
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ada artis, ada penyanyi dangdut, ada model," kata Harissandi di Mapolda Jatim, di Surabaya, Senin.
Namun Harissandi enggan menyebut siapa saja identitas artis yang termasuk dalam 45 artis dan ratusan model yang dibawahi muncikari TN dan ES.
"Nanti dipanggil satu per satu, nanti kita kasih tahu ke teman-teman media," kata
Harissandi mengemukakan, penyewa artis dan model yang dibawahi muncikari TN dan ES, adalah pengusaha. Dia juga tidak memungkiri dari kalangan pejabat yang menyewa artis dan model itu.
"Rata-rata pengusaha yang pesan. Kebanyakan pengusaha, tapi pejabat juga ada," katanya.
Tak jarang para artis tersebut dipesan oleh pengusaha asal Indonesia, namun eksekusinya dilakukan di luar negeri, seperti Hong Kong dan Singapura.
"Misalnya dari Hong Kong, dari Singapura, dia mesan untuk tiga hari misalnya, baik harganya Rp300 juta. Pemesannya dari Indonesia, tapi takut ketahuan atau bagaimana, dia melakukan eksekusi di luar negeri. Pemakainya ada juga dari WNA," ucapnya.(*)
Baca juga: Mucikari TN-ES Kendalikan 45 Artis dan Seratusan Model
Baca juga: Polda Jatim akan Periksa Artis Terlibat Prostitusi Daring
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019