Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Sejumlah penerima Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi kini telah diterima menjadi pegawai negeri sipil, kata Bupati Abdullah Azwar Anas.

Bupati Anas di Banyuwangi, Senin, mengemukakan bahwa beasiswa tersebut telah mampu mengubah nasib seseorang dari keluarga kurang mampu, kini telah memiliki pekerjaan tetap..

"Sejumlah penerima beasiswa yang diluncurkan sejak 2011 itu berhasil lolos seleksi CPNS 2018 di berbagai instansi, mulai di Pemkab Banyuwangi hingga di Mahkamah Agung (MA)," katanya dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Di antara penerima beasiswa itu adalah Eva Alfina Maghfiroh, Nadiya Hilaliyatul, Iqlima, dan Muhammad Kukuh. Mereka diberikan beasiswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana (S1). Setelah lulus, berbekal ijazah sarjana, mereka mencoba mengikuti seleksi CPNS, dan ternyata lolos.

"Alhamdulillah, akhirnya lolos CPNS. Seandainya tidak ada beasiswa Banyuwangi Cerdas, saya mungkin tidak bisa kuliah dan mendaftar CPNS," kata Eva yang dulunya kuliah di IAIN Jember itu.

Eva menceritakan, ayahnya adalah pekerja bangunan. Itu yang membuat dirinya tidak yakin bisa kuliah setelah lulus SMA. Dia lalu mendaftar dan mengikuti serangkaian tes beasiswa Banyuwangi Cerdas.

Setelah disurvei, Eva dinyatakan lolos dan berhak menerima beasiswa untuk kuliah. Eva, Nadiya, dan Iqlima menjalani kuliah sejak 2013. Selama kuliah, selain biaya pendidikan ditanggung Pemkab Banyuwangi hingga lulus, tiap bulan mereka dapat uang saku sebesar Rp800.000.

"Melihat kondisi ekonomi keluarga, seandainya tidak ikut program Banyuwangi Cerdas, sepertinya saya tidak bisa kuliah," kata gadis dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, itu.

Setelah lulus kuliah, sekitar Juni 2018, Eva dan kedua temannya mengabdi sebagai guru di desa-desa terpencil Banyuwangi melalui program Banyuwangi Mengajar. Ini merupakan syarat dari penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas, yaitu harus mengabdi di sekolah-sekolah yang jauh secara geografis. Mereka diberi honor bulanan sebagai guru.

Setelah itu, Eva, Nadiya, dan Iqlima mencoba mengikuti seleksi CPNS. Setelah berbagai serangkaian seleksi, mereka akhirnya lolos dan kini diterima sebagai guru PNS di sejumlah sekolah di Banyuwangi.

Demikian pula kisah Muhammad Kukuh yang lolos seleksi CPNS Mahkamah Agung. "Alhamdulillah, saya lolos di MA. Terima kasih atas bimbingan yang diberikan Pemkab Banyuwangi," ujar Kukuh.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program Beasiswa Banyuwangi Cerdas bakal terus digeber. Sudah ada 750 anak muda Banyuwangi yang dikuliahkan dengan dukungan beasiswa tersebut. Total dana yang dikucurkan sekitar Rp17 miliar.

"Kami senang ini bisa membantu anak-anak muda Banyuwangi melanjutkan pendidikan dan mengejar cita-citanya. Semoga sukses semua untuk mereka," ujar Anas.

Tahun ini, beasiswa Banyuwangi Cerdas juga kembali dibuka dengan dua skema. Pertama, beasiswa di empat kampus negeri yang bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi. Kedua, beasiswa di seluruh kampus se-Indonesia.

"Pendaftaran dilakukan secara online di website Dinas Pendidikan, silakan dicermati akun media sosial Dinas Pendidikan Banyuwangi," ujarAnas. (*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019