Surabaya (Antaranews Jatim) - Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mengagendakan shalat hajat berjamaah yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada dini hari tanggal 27 Januari mendatang.
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Minggu, memastikan perizinan untuk kegiatan tersebut sudah diurus di Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
"Ketua panitianya Mbak Yenny Wahid dan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," katanya.
Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019 - 2024 itu menjelaskan kegiatan ini sebenarnya adalah doa bersama untuk kemaslahatan bangsa yang diikuti oleh ibu-ibu anggota Muslimat NU dari berbagai daerah se- Indonesia.
Khofifah menyebut anggota Muslimat NU yang hadir diperkirakan mencapai 100 ribu orang.
"Anggota yang dari daerah kan biasanya malam sekitar pukul 22.00 WIB sudah sampai di Jakarta. Ini yang masih sedang kami koordinasikan dengan Polda Metro Jaya, apakah malam itu juga bisa langsung diarahkan ke GBK atau bagaimana," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu sudah membuat jadwal ketika anggota Muslimat NU pada malam hari sudah memenuhi GBK, maka pada dini harinya bisa digelar salat tahajjud atau hajat berjamaah.
"Lalu sambil menunggu subuh bisa digelar hataman Al Quran, kemudian dilanjut salat subuh berjamaah. Jika semuanya berjalan lancar, kegiatan doa bersama bisa langsung digelar pukul 07.00 WIB setelah diawali dengan sarapan bersama. Dengan begitu pukul 09.00 WIB sudah selesai," katanya.
Khofifah berharap kegiatan ini tidak disusupi oleh kepentingan politik.
"Politik Muslimat NU adalah kebangsaan `Ahlussunnah wal Jamaah`. Kami wajib membela bangsa dan negara dengan cara mendoakan supaya diselamatkan Allah dari segala ujian yang akhir-akhir ini diwarnai pro-kontra setuju dan tidak setuju terkait pilihan politik menjelang pelaksaan Pemilihan Umum 2019," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Minggu, memastikan perizinan untuk kegiatan tersebut sudah diurus di Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
"Ketua panitianya Mbak Yenny Wahid dan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," katanya.
Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019 - 2024 itu menjelaskan kegiatan ini sebenarnya adalah doa bersama untuk kemaslahatan bangsa yang diikuti oleh ibu-ibu anggota Muslimat NU dari berbagai daerah se- Indonesia.
Khofifah menyebut anggota Muslimat NU yang hadir diperkirakan mencapai 100 ribu orang.
"Anggota yang dari daerah kan biasanya malam sekitar pukul 22.00 WIB sudah sampai di Jakarta. Ini yang masih sedang kami koordinasikan dengan Polda Metro Jaya, apakah malam itu juga bisa langsung diarahkan ke GBK atau bagaimana," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu sudah membuat jadwal ketika anggota Muslimat NU pada malam hari sudah memenuhi GBK, maka pada dini harinya bisa digelar salat tahajjud atau hajat berjamaah.
"Lalu sambil menunggu subuh bisa digelar hataman Al Quran, kemudian dilanjut salat subuh berjamaah. Jika semuanya berjalan lancar, kegiatan doa bersama bisa langsung digelar pukul 07.00 WIB setelah diawali dengan sarapan bersama. Dengan begitu pukul 09.00 WIB sudah selesai," katanya.
Khofifah berharap kegiatan ini tidak disusupi oleh kepentingan politik.
"Politik Muslimat NU adalah kebangsaan `Ahlussunnah wal Jamaah`. Kami wajib membela bangsa dan negara dengan cara mendoakan supaya diselamatkan Allah dari segala ujian yang akhir-akhir ini diwarnai pro-kontra setuju dan tidak setuju terkait pilihan politik menjelang pelaksaan Pemilihan Umum 2019," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018