Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerhati dan Pegiat Satwa Singky Soewadji menilai ada sejumlah satwa di Kebun Binatang Surabaya terancam punah karena tunggal atau tidak berpasangan yang hingga kini belum dicarikan solusinya.
     
"Permasalahan satwa KBS (Kebun Binatang Surabaya) itu hingga kini belum tersentuh oleh manajemen KBS," kata Singky kepada Antara di Surabaya, Selasa.
     
Menurut dia, permasalahan tersebut seperti halnya ada sejumlah satwa tunggal tidak berpasangan sampai saat ini yang tidak ada upaya mencarikan pasangan oleh pihak manajemen KBS.
     
Selain itu, lanjut dia, satwa kelebihan  populasi seperti jalak Bali, komodo, babi rusa dan bekantan yang juga belum ada pertukaran. "Harimau dan Singa lumpuh tidak bisa dikembangbiakkan karena bersaudara juga belum dapat solusi," ujarnya.
     
Untuk itu, Singky menyarankan agar pihak manajemen pro aktif dengan segera mencarikan solusi terhadap satwa-satwa tersebut agar terjadi keberlangsungan dan perkembangbiakan satwa di KBS.
     
"Persoalan ini jangan dianggap enteng jika tidak ingin satwa di KBS punah," katanya.   
     
Menanggapi hal itu, Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Wini Hustiani mengatakan sudah ada rencana terkait permasalahan satwa tersebut, namun masih saat ini masih dalam proses karena semua itu diatur dalam Peraturan Pemerintah. 
     
"Untuk saat ini masih dalam proses pendekatan dengan lembaga konservasi lain dan kerja sama tidak hanya dalam bentuk pertukaran tetapi juga dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia," katanya.
     
Selain itu, lanjut dia, untuk jenis satwa yang membutuhkan darah baru, pihaknya tetap mengusahakan untuk mendapatkannya. Hanya saja, kata dia,  
untuk mendapatkan satwa juga harus disesuaikan dengan ketersediaan kandang peraga.
     
"Saat ini masih dilakukan peningkatan kualitas kandang dengan peningkatan sarana prasarana dan pengkayaan kandang untuk menunjang kesejahteraan satwa," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018