Malang (Antaranews Jatim) - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang menyatakan bahwa pada masa libur akhir tahun, diproyeksikan tingkat hunian atau okupansi hotel yang ada di wilayah Malang Raya akan mengalami lonjakan yang cukup besar.

Ketua PHRI Kota Malang Dwi Cahyono kepada Antara mengatakan bahwa, hingga saat ini, tingkat okupansi hotel yang ada di wilayah Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang sudah berada pada kisaran 65 persen dari total ketersediaan yang ada.

"Sementara sekarang masih 65 persen,. Tapi pada saat liburan, sampai akhir tahun bisa mencapai 90 persen," kata Dwi, di Kota Malang, Rabu.

Wilayah Malang Raya merupakan salah satu destinasi liburan favorit di wilayah Jawa Timur. Kebanyakan, para wisatawan yang menyukai wisata perkotaan, akan menghabiskan waktu di Kota Malang, untuk wisata pegunungan di Kota Batu, dan bagi wisatawan yang menyukai wisata pantai akan berkunjung di wilayah Kabupaten Malang.

Memasuki musim libur akhir tahun 2018 yang bersamaan dengan libur sekolah, diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah Malang Raya akan meningkat. Kebanyakan, para wisatawan tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya, dan beberapa wilayah di Jawa Timur.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, untuk wilayah Kota Malang, hingga awal Desember 2018, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri kurang lebih mencapai lima juta kunjungan, atau berada di atas target yang ditetapkan.

Untuk jumlah kunjungan wistawan mancanegara, tercatat sebanyak 15 ribu kunjungan, atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 12 ribu kunjungan.

Di wilayah Malang Raya, tercatat ada kurang lebih 1.000 hotel dan penginapan mulai dari bintang satu hingga bintang lima. Untuk harga tiap kamar yang ditawarkan pada hotel bintang tiga hingga bintang lima pada musim libur akhir tahun 2018 berkisar mulai Rp800.000 hingga lebih dari Rp5.000.000 per malam.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018