Tulungagung (Antaranews Jatim) - Aparat Kepolisian Resort Tulungagung, Jawa Timur tengah menyelidiki kasus temuan mayat ibu rumah tangga yang diduga tewas dibunuh oleh pelaku yang juga melakikan aksi perampokan di rumah korban di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.

"Ada dugaan kuat dua kasus ini satu rangkaian. Kami masih selidiki kasus itu," kata Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji di Tulungagung, Rabu.

Ia menuturkan, korban yang bernama Siti Ummu Hani (35) pertama ketemukan oleh anak perempuannya Hanim (10), dengan kondisi mulut penuh dengan darah segar.

Diduga kiat korban meninggal karena dibunuh.

Berdasarkan informasi warga di sekitar lokasi kejadian, kesehariannya korban tinggal di rumah hanya dengan seorang anaknya, yaitu Hanim yang baru berusia 10 tahun.

Sedangkan suami korban kerja di luar negeri (Malaysia).

Disamping itu, rumah korban berdekatan dengan rumah Syamsudin yang merupakan kakak korban.

Namun, Syamsudin juga tidak berada di rumah, karena bekerja di luar negeri.

"Setiap pagi sekitar pukul 04.00 WIB, sebelum berangkat sholat Subuh ke masjid, selalu mematikan lampu rumah kakaknya yang lokasinya berada di sebelah rumah korban," kata Iptu Sumaji kepada Antara.

Sumaji menuturkan dari informasi yang diperoleh dari beberapa saksi, jika seminggu sebelum kejadian korban pernah memergoki orang yang tidak dikenal akan melakukan pencurian di rumah kakak korban dan sepeda motor yang berada di rumah kakak korban sempat dibawa keluar namun untuk pelaku sudah pergi.

"Informasi tentang korban sebelumnya pernah memergoki orang yang hendak melakukan pencurian dirumah kakaknya, masih kita dalami," katanya.

Masih menurut Sumaji, kemudian pada Selasa (11/12) sekira pukul 04.00 WIB, Hanim anak korban terbangun dan melihat ibunya tidak ada di rumah.

Namun karena kondisi masih gelap, dirinya tidak berani keluar rumah. Baru setelah itu dia mendengar ada suara sepeda motor.

"Ibunya diketahui sejak pukul 04.00 WIB, sudah tidak ada dirumah," ujarnya.

Pencarian Hanim tentang keberadaan ibunya hingga pagi hari tetap belum diketemukan, kemudian Hanim minta bantuan untuk mencari ibunya.

Selanjutnya sekitar pukul 15.30 WIB, Hanim didampingi oleh Apitria mencoba masuk ke rumah Syamsudin. Sebab, yang bisa masuk kerumah tersebut hanya Hanim dan korban.

"Ketika masuk ke dalam rumah, mereka melihat ibunya sudah terkapar di lantai dapur dan tak bernyawa dengan posisi terlentang menghadap ke atas dengan posisi kepala berada di sebelah utara dan kaki di arah selatan. Korban diduga dibunuh," ujarnya.

Setelah itulah dilakukan olah TKP sementara di lokasi, ada beberapa barang yang hilang. Seperti satu unit kendaraan bermotor merek Supra X 125 dan satu buah handpone serta dompet korban juga tidak diketemukan.

"Untuk sementara dugaan korban meninggal karena korban pencurian dan kekerasan, namun kami masih dalami. Serta menunggu hasil otopsi terhadap jasad korban," kata Sumaji. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018