Malang (Antaranews Jatim) - Para nelayan di pesisir selatan Malang, khususnya di wilayah Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, mengatakan bahwa dalam kurun waktu beberapa hari terakhir enggan menangkap ikan di laut karena ombak sedang tinggi.

Salah seorang pemilik kapal di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru, Kabupaten Malang, Saiful Rohman (28), kepada Antara mengatakan bahwa, kondisi ombak yang tinggi tersebut berisiko. Sehingga, para nelayan memilih untuk membetulkan kapal dan alat pancing mereka.

"Hasil laut menurun karena cuaca, ombaknya tinggi. Namun yang nekat bisa dapat, karena ikannya ada," kata Saiful, di Sendangbiru, Kabupaten Malang, Sabtu.

Saiful menjelaskan, dalam kondisi normal untuk perahu-perahu berukuran besar yang melaut di Samudera Hindia, mampu menagkap ikan kurang lebih sebanyak tiga ton. Sementara untuk perahu jenis kecil seperti sekoci, bisa menghasilkan dua ton dalam sekali tangkapan.

Selain itu, untuk perahu-perahu yang lebih kecil dan hanya melaut selama dua hingga tiga hari, pada kondisi normal akan menghasilkan tangkapan sebanyak 500 kilogram. Hasil tangkapan mereka biasanya akan langsung di jual di pasar ikan, karena harganya lebih bagus.

Sementara itu, para nelayan yang menggunakan perahu-perahu jenis sekoci akan melaut selama kurang lebih satu minggu  termasuk perjalanan, sedangkan kapal yang lebih besar, bisa melaut sampai tiga minggu. Karena, hasil tangkapannya lebih banyak, maka akan dijual di TPI Sendangbiru.

"Ada juga perahu yang sudah berangkat, namun tidak bisa bekerja karena ombaknya besar, dan tidak menangkap ikan," kata Saiful.

Berdasarkan pantauan Antara, hasil tangkapan dari nelayan yang bersandar di Sendangbiru, Kabupaten Malang tersebut cukup baik. Beberapa kali terlihat kapal nelayan yang bersandar dan melakukan bongkar di pelabuhan yang sudah ada. Biasanya, hasil tangkapan nelayan Sendangbiru tersebut akan dijual di pasar-pasar di wilayah Malang Raya.

Sementara kondisi ombak di perairan Samudera Hindia memang terlihat cukup besar, sehingga banyak nelayan yang memilih untuk membetulkan kapal atau alat pancing mereka.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018