Ngawi  (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeroto, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merawat 41 pasien penyakit demam berdarah (DB) selama bulan November hingga awal Desember 2018.

"Selama bulan November 2018, kami merawat 41 pasien demam berdarah. Dari jumlah tersebut, satu pasien di antaranya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr Soeroto Ngawi Agus Harianto kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, satu pasiennya yang meninggal dunia akibat demam berdarah tersebut atas nama Mardani (32) warga Rejomulyo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Ia memperkirakan jumlah pasien demam berdarah tersebut masih dapat bertambah seiring dengan memasuki musim hujan. Demam berdarah tidak hanya didominasi anak-anak saja, namun juga orang dewasa.

Guna mencegah penyakit demam berdarah, ia mengimbau masyarakat rajin menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), di antaranya dengan melakukan pembasmian sarang nyamuk (PSN) dan cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

Sebab, PSN dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. PSN dilakukan dengan 3 M, yakni menguras bak air kamar mandi, menutup tempat-tempat air, dan mengubur tempat-tempat air yang tidak dipergunakan.

Yang tak kalah penting, warga dan orang tua diminta untuk waspada jika anaknya atau ada anggota keluarga yang tiba-tiba demam tinggi. Lebih baik segera dibawa ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk mengetahui penyebab demam tersebut.

Adapun gejala demam berdarah adalah demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah di kulit, terutama bagian tangan dan kaki.

Ia menambahkan, jumlah angka penderita demam berdarah dipastikan masih lebih banyak dari yang dirawat di RSUD dr Soeroto, sebab dimungkinkan ada penderita lain yang berobat di puskesmas ataupun rumah sakit lain karena terkena sempa. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018