Malang (Antaranews Jatim) - PT  Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian kembali melanjutkan Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018-Maret 2019 (Okmar 2018/2019) di Jember, Jawa Timur.
       
Program lanjutan Gerakan Mengawal Musim Tanam Okmar 2018/2019 dilaksanakan di atas lahan seluas 40 hektare di Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Rabu.
       
Acara tersebut dihadiri Bupati Jember Faida, Direktur Prasarana dan Sarana Pangan Kementerian Pertanian Muhrizal Sarwani, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Malang Wiwi Suprihatno, serta lebih dari 500 petani.
       
General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menyatakan, Gerakan Mengawal Musim Tanam Okmar merupakan wujud kontribusi BNI untuk menyejahterakan petani melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan.
       
"Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan. BNI akan terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri," kata Bambang.
       
CEO BNI Wilayah Malang Wiwi Suprihatno mengatakan, BNI Wilayah Malang sampai akhir November 2018 telah menerbitkan lebih dari 1,1 juta kartu tani dan didukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani lebih dari Rp201 miliar kepada 25.371 petani.
       
Bupati Jember Faida menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian dan BNI atas pelaksanaan gerakan kawal tanam di Jember, karena merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

Produksi padi di Jember menjadi yang tertinggi di Indonesia, bukan hanya Jawa Timur, yakni sekitar 1,4 juta ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
        
Jember dipilih untuk program ini, karena telah memasuki masa tanam dan dengan gerakan terpadu ini diharapkan dapat memastikan para petani mampu melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya. Gerakan Mengawal Musim Tanam Okmar 2018/2019 dilatarbelakangi musim hujan yang mulai berlangsung di wilayah Jember.
        
Gerakan ini juga dilaksanakan sebagai upaya mengamankan hasil panen mulai dari musim tanam yang berlangsung pada bulan Oktober 2018-Maret 2019, dengan proyeksi masa panen pada bulan Februari-Maret 2019. Gerakan ini diinisiasi untuk memastikan agar jadwal proses tanam tidak meleset.
       
Peran BNI pada gerakan ini bertujuan memastikan para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan selama musim tanam Oktober-Maret. Pada saat panen pun, petani dipastikan akan mendapatkan pembeli siaga atau Offtaker bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah sentra pangan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar-BUMN dan Kementerian Pertanian.
       
Sementara itu, Direktur Prasarana dan Sarana Pangan Kementerian Pertanian Muhrizal Sarwani mengemukakan, Kementan bersama BNI melakukan gerakan ini sebagai bentuk sinergi antara BUMN dan pemerintah dalam pendampingan budi daya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan KUR dan percepatan program corporate social responsibility (CSR).
       
Bersama BNI, Kementerian Pertanian mendukung gerakan ini yang nantinya akan diimplementasikan di 56 lokasi penghasil komoditas jagung dan padi di seluruh Indonesia dengan melibatkan kurang lebih 25.000 petani.
        
Pada kesempatan itu, BNI menyalurkan CSR-nya berupa kegiatan Padat Karya Tunai (PKT). PKT dilakukan untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam Okmar 2018/2019 ini.

Program PKT yang dilakukan, antara lain perbaikan saluran irigasi sepanjang 3 kilometer di Desa Jatisari yang melibatkan 200 petani. Selain itu, juga dilaksanakan tanam massal komoditas yang dilakukan oleh 500 petani.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan penyerahan Kartu Tani dan KUR Tani. KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI, dimana hingga 30 November 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp15,65 triliun dan menyentuh 134.334 penerima KUR di seluruh Indonesia.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018