Jember (Antaranews Jatim) - Ratusan warga Desa Pace, Kabupaten Jember, Jawa Timur bereaksi keras terhadap kedatangan tiga warga negara asing (WNA) yang merupakan investor tambang emas dengan didampingi empat orang staf Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur yang langsung melakukan survei ke lokasi tambang emas tersebut pada Rabu.
     
Ratusan warga yang menolak tambang tesebut menghadang rombongan investor dan staf ESDM Jatim yang menggunakan tiga kendaraan karena warga mendapatkan informasi bahwa rombongan tersebut akan melakukan penambangan emas di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember yang ditolak oleh warga Jember.
     
"Kami menerima informasi dari tokoh masyarakat terkait dengan kedatangan warga dari Surabaya dan Jakarta yang diduga penambang emas, sehingga warga semakin banyak berdatangan ke sana dan Sabhara Polres Jember langsung ke lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
   
 Warga Desa Pace mengamankan rombongan investor dan staf Dinas ESDM Jatim tersebut karena mereka curiga kedatangan WNA tersebut terkait dengan penambangan emas yang ditolak oleh warga, bahkan tujuh orang tersebut sempat dibawa ke posko penolakan tambang emas yang didirikan warga setempat.
     
"Alhamdulillah kami bisa menenangkan warga desa dan menjelaskan terkait dengan tidak mudahnya melakukan proses penambangan, sehingga polisi bisa mengevakuasi tujuh orang tersebut bersama tiga kendaraan menuju ke Mapolres Jember untuk dimintai keterangan," tuturnya.
   
Ia mengatakan hasil pemeriksaan sementara terhadap rombongan yang datang ke Desa Pace tersebut bertujuan untuk melakukan survei saja, apakah lokasi tersebut bisa dilakukan penambangan emas atau tidak.
   
 "Melihat reaksi keras warga yang menolak tambang emas, maka mereka akan menyampaikan hal tersebut kepada masing-masing pimpinannya Kepala ESDM Jatim dan pihak investor juga bisa menilai untuk tidak melanjutkan kegiatan tersebut," ujarnya.
     
Ia mengimbau warga masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap orang luar Desa Pace, Kecamatan Silo, sehingga warga kembali melakukan aktivitasnya dan suasana kembali kondusif.
   
Sementara staf Dinas ESDM Jatim Darminto mengatakan pihaknya datang ke Desa Pace, Kecamatan Silo untuk melakukan survei lokasi terkait dengan penambangan emas sesuai dengan izin usaha pertambangan (IUP) yang ada dan ia mengaku belum meminta izin terlebih dahulu kepada pihak perangkat desa.
     
"Rencananya kami akan melakukan survei di dua atau tiga titik saja, namun belum sempat survei dan melihat reaksi keras dari masyarakat yang menolak tambang, sehingga kami akan menyampaikan hal itu kepada pimpinan," katanya.(*)

Video Oleh Zumrotun Solichah
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018