Trenggalek (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa timur serius mendorong pengembangan produk olahan minyak atsiri sehingga memiliki kualitas yang mampu bersaing menembus pangsa pasar internasional.

"Ini merupakan produk unggulan daerah yang harus terus didukung," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak usai pembukaan kegiatan "boot camp" terhadap inovasi pembangunan wilayah yang diinisiasi Bloomberg-Harvard City Leadership Initiative di Trenggalek, Senin.

Menurut keterangan Emil, hasil minyak atsiri yang saat ini diproduksi di wilayah Trenggalek belum maksimal secara kualitas.

Oleh karenanya, kata Emil, perlu dilakukan pendampingan mengenai cara pemilihan bibit unggul, penanaman, hingga pengolahan, agar hasil yang didapatkan lebih konsisten mulai dari hulu hingga hilir.

"Untuk pendampingan kami telah bekerjasama dengan Universitas Havard, melalui program loomberg-Harvard City Leadership Initiative. Semoga saja dengan pendampingan itu disertai dengan alat-alatnya hasilnya lebih maksimal," katanya.

Diakuinya, butuh proses yang panjang untuk mengubah pola fikir jajaran pemerintahannya serta beberapa lembaga lain untuk melakukan berbagai inovasi, khususnya pada hal-hal yang belum pernah dilakukan, seperti pengelolaan atsiri.

Karena sejauh ini terkadang pemerintahan di jajarannya belum melakukan pemahaman masalah dengan seksama dan terjebak pada solusi.

Sedangkan dipilihnya minyak atsiri tersebut karena memiliki pasar dunia yang potensial.

"Karena itu berdasarkan kajian bersama beberapa waktu lalu itu, kami sepakat memilih Science Techno Park (STP) Atsiri sebagai sasaran inovasi," katanya.

Emil menjelaskan, pemilihan tersebut dilakukan karena melihat kontur Trenggalek yang lebih banyak daerah pegunungan.

Dengan komposisi kewilayahan yang didominasi perhutanan, hal itu membuat produk pangan tidak bisa dikembangkan, sehingga cocok untuk agroforestry, khususnya penghasil atsiri seperti cengkih, nilam maupun serai wangi.

Dan setelah melakukan pemaparan inovasi tersebut di New York terkait program pendampingan inovasi daerah, sebagai tindak lanjutnya digelar "Boot Camp" di Trenggalek.

Untuk itu dikirimlah salah satu mentor profesional yang telah malang melintang di dalam program pendampingan di berbagai kota besar di dunia.

Dalam hal ini yang dikirim ini adalah ahli dalam bidang "social impact", yang telah sukses melakukan pendampingan kota besar di dunia seperti Los Angeles.

"Semoga saja para pegawai disini mampu menyerap berbagai strategi yang diberikan oleh para ahli, hingga membuat Trenggalek mampu bersaing dengan kota besar lainnya," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018