Trenggalek (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk memperbaiki kontur akses jalan utama menuju kawasan wisata Pantai Prigi yang kerap tergenang air hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Kami sudah koordinasi dengan BPJN untuk mengatasi hal itu," kata Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak saat dikonfirmasi terkait banjir yang kembali terjadi di wilayah Prigi, Watulimo, Minggu.

Ia menjelaskan, penyebab genangan air di akses jalan utama menuju kawasan wisata Pantai Prigi karena kondisi jalan yang cekung.

Akibatnya, air hujan maupun air luapan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan masuk ke area tersebut, terkumpul dan tidak bisa mengalir.

Menurut Emil, jalan sedikit lebih rendah dari bagian jalan lainnya, sehingga BPJN diharapkan bisa melakukan tindakan pada jalan di wilayah tersebut agar tidak selalu menjadi langganan genangan air, baik saat hujan maupun ada luapan air sungai.

"Ketika banjir kami langsung turun ke lokasi terkait langkah penanganan yang nantinya diambil, juga untuk menjaring saran dari masyarakat guna meminimalisasi terjadinya bencana," ujarnya.

Dari situ, pemerintah juga akan menjalin koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan normalisasi di beberapa sungai yang mengalami pendangkalan.

Selain itu juga membersihkan barang yang menghambat aliran sungai, seperti banyaknya eceng gondok yang ada di bibir Pantai Prigi.

"Sementara waktu alat berat yang baru saja menangani pengerukan di bibir Pantai Prigi, kami jaga dan diupayakan agar tetap di wilayah Watulimo," katanya.

Kasubbag Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek Agus Wiyono menambahkan, pemkab akan berupaya semaksimal mungkin melakukan berbagai upaya, seperti bekoordinasi dengan berbagai pihak guna meminimalkan potensi terjadinya bencana.

Selain itu, dengan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, pemerintah daerah berharap masyarakat selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi, khususnya di daerah yang berpotensi terjadi bencana, baik tanah longsor maupun banjir.

"Hujan masih terus terjadi, untuk itu kami berharap masyarakat lebih waspada untuk mengantisipasi datangnya bencana, sebab bencana yang terjadi pada Jumat (30/11), datang secara tiba-tiba dan dengan waktu yang hampir bersamaan di beberapa wilayah," kata Agus. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018