Situbondo (Antaranews Jatim) - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur melakukan pengasapan (fogging) di lokasi pemukiman warga guna membasmi nyamuk aedes aegypti agar tidak menimbulkan wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Pengasapan ini dilakukan di Lingkungan Paaraman Selatan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, setelah mendapatkan pengaduan ada masyarakat yang terindikasi demam berdarah," ujar Kasi Penindakan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Heryawan di Situbondo, Minggu.
Namun demikian, kata dia, pengasapan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hanya berfungsi untuk membasmi nyamuk aedes aegypti dewasa dan tidak dapat membasmi jentik.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak lupa menguras bak air kamar mandi maksimal seminggu sekali.
"Masyarakat harus melakukan 3M plus, yakni menguras air yang ada di bak mandi atau di lingkungan sekitar, menutup wadah atau bak air serta mengubur sampah atau benda yang mudah digenangi air saat musim hujan, serta menggunakan `lotion` anti nyamuk," katanya.
Heryawan menyebutkan, hingga November 2018 jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) tercatat sekitar 90 orang dan dua penderita diantaranya meninggal dunia.
"Saat ini sudah memasuki musim hujan, sekali lagi kami ajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Sementara Herwan, warga Lingkungan Paaraman Selatan RT 02/ RW 01 Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo mengucapkan terima kasih kepada petugas kesehatan yang tanggap melakukan pengasapan antisipasi DBD.
"Anak saya dinyatakan sakit DBD oleh dokter dan baru sembuh, dan memberitahukan atau mengadukan agar petugas kesehatan melakukan pengasapan, karena di kampung saya banyak anak kecil juga," katanya.
Dalam pantauan, pengasapan dilakukan di sekitar rumah yang terindikasi DBD dan warga menyambut antusias sikap tanggap Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
Selain melakukan pengasapan, petugas kesehatan juga menyosialisasikan kepada masyarakat setempat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pengasapan ini dilakukan di Lingkungan Paaraman Selatan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, setelah mendapatkan pengaduan ada masyarakat yang terindikasi demam berdarah," ujar Kasi Penindakan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Heryawan di Situbondo, Minggu.
Namun demikian, kata dia, pengasapan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hanya berfungsi untuk membasmi nyamuk aedes aegypti dewasa dan tidak dapat membasmi jentik.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak lupa menguras bak air kamar mandi maksimal seminggu sekali.
"Masyarakat harus melakukan 3M plus, yakni menguras air yang ada di bak mandi atau di lingkungan sekitar, menutup wadah atau bak air serta mengubur sampah atau benda yang mudah digenangi air saat musim hujan, serta menggunakan `lotion` anti nyamuk," katanya.
Heryawan menyebutkan, hingga November 2018 jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) tercatat sekitar 90 orang dan dua penderita diantaranya meninggal dunia.
"Saat ini sudah memasuki musim hujan, sekali lagi kami ajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Sementara Herwan, warga Lingkungan Paaraman Selatan RT 02/ RW 01 Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo mengucapkan terima kasih kepada petugas kesehatan yang tanggap melakukan pengasapan antisipasi DBD.
"Anak saya dinyatakan sakit DBD oleh dokter dan baru sembuh, dan memberitahukan atau mengadukan agar petugas kesehatan melakukan pengasapan, karena di kampung saya banyak anak kecil juga," katanya.
Dalam pantauan, pengasapan dilakukan di sekitar rumah yang terindikasi DBD dan warga menyambut antusias sikap tanggap Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
Selain melakukan pengasapan, petugas kesehatan juga menyosialisasikan kepada masyarakat setempat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018