Jember (Antaranews Jatim) - Universitas Jember (Unej) merintis pendirian kampus di Kabupaten Probolinggo dengan melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi di Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.

Unej yang diwalili Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat Prof M Sulthon membahas kewajiban masing-masing pihak sebelum kerja sama dituangkan dalam penandatanganan naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang targetnya Unej Kampus Probolinggo diharapkan sudah menerima mahasiswa baru pada tahun 2020.

"Untuk mempersiapkan pendirian Unej Kampus Probolinggo, kami telah menyiapkan lahan seluas 11,2 hektare di Kecamatan Patokan, Kraksaan," kata Kepala Bappeda Probolinggo Anggit Hermanuadi di Kampus Unej.

Menurut ia, Pemkab Probolinggo telah memiliki rencana mendirikan perguruan tinggi negeri sejak era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhammad Nuh, namun rencana itu belum dapat terlaksana.

"Rencana awal memang akan menggunakan bekas gedung Pemkab Probolinggo di kawasan Kecamatan Dringu sebagai kampus, namun sesuai arahan Bupati Probolinggo, maka kampus akan ditempatkan di Kraksaan yang merupakan pusat kota Kabupaten Probolinggo," tuturnya.

Ia menjelaskan hal itu sesuai dengan rencana Pemkab Probolinggo yang akan menjadikan Kraksaan sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan, sehingga keberadaan kampus PTN di Kabupaten Probolinggo diharapkan meningkatkan jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, ikut mengembangkan kemajuan daerah, serta menimbulkan efek ekonomi bagi warga sekitar.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Dewi Korina yang ikut hadir dalam rapat koordinasi mengusulkan program studi yang nantinya akan dibuka di Unej Kampus Probolinggo adalah program studi yang terkait dengan pertanian, pengolahan hasil pertanian, perikanan dan kelautan, keteknikan, peternakan, serta program studi di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.

"Program studi usulan tersebut berdasarkan kajian kami akan potensi yang ada di Kabupaten Probolinggo, misalnya Probolinggo memiliki potensi besar yang terus berkembang di bidang pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, serta industri," katanya.

Ia mengatakan Probolinggo memiliki 53 sekolah lanjutan tingkat atas, baik negeri maupun swasta, yang lulusannya diharapkan meneruskan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.

Kesiapan Pemkab Probolinggo disambut positif oleh Wakil Rektor III Unej Prof M Sulthon yang mengatakan sesuai dengan arahan yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, maka pihak pemkab yang menghendaki kerja sama membuka kampus di daerahnya diwajibkan menyediakan lahan kampus yang mencukupi, membangun fasilitas pendukung seperti gedung perkuliahan, laboratorium, gedung perkantoran dan fasilitas pendukungnya lainnya.

"Keseluruhan tanah dan aset tersebut lantas harus dihibahkan kepada Kemenristekdikti, sedangkan tugas Unej adalah mempersiapkan pembukaan program studi dan tenaga pengajarnya, sehingga program studi yang akan dibuka menyesuaikan dengan kebutuhan, dan potensi yang ada di Kabupaten Probolinggo," tuturnya.

Rapat koordinasi itu menyepakati pihak Unej dan Pemkab Probolinggo akan membahas detail pembukaan Unej Kampus Probolinggo di kalangan internal masing-masing dan dalam waktu dekat perwakilan Unej juga akan mengunjungi lokasi kampus di Kraksaan, sekaligus bertemu dengan semua pihak terkait. (*)

"Hasil kajian tersebut akan diwujudkan dalam penandatanganan MoU yang akan ditindaklanjuti dengan perjanjian Memorandum of Act. Harapannya target menerima mahasiswa baru di tahun akademik 2020/2021 bakal terwujud," ujarnya. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018