Gondanglegi, Kabupaten Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang meminta para pengajar atau guru untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan bagi anak didiknya, dalam upaya untuk mencetak sekolah-sekolah unggulan.

Wakil Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan konsep dimana setiap kecamatan harus saling berlomba untuk memiliki sekolah unggulan. Minimal, satu sekolah pada tiap jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

"Sekolah dan bapak ibu guru harus terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Bapak ibu wali murid di rumah juga harus mendukung belajar anak-anaknya," kata Sanusi, dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP Negeri 1 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Senin.

Untuk menjadi sekolah unggulan, lanjut Sanusi, pada sekolah tersebut para siswa harus memiliki nilai rata-rata 9,9. Selain itu, Sanusi mengingatkan kepada pihak sekolah agar tidak sampai mengeluarkan pungutan liar (pungli) kepada wali murid dan siswanya.

"Kalau perlu diberikan tambahan bimbingan belajar. SMPN 1 Gondanglegi harus jadi sekolah unggulan," kata Sanusi.

Tercatat, jumlah tenaga pengajar atau guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Malang sebanyak 1.808 orang, dengan kebutuhan untuk tenaga guru mencapai 3.800 orang. Sedangkan untuk Guru Tidak Tetap (GTT), mencapai 6.304 orang.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga dan anak didik khususnya di wilayah Kabupaten Malang, pemerintah juga telah mluncurkan inovasi teknologi seperti aplikasi "Sinau Malang Kab" dan e-Presensi. Sinau Malang Kab merupakan platform e-leraning yang disiapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk menunjang proses pembelajaran siswa.

Sementara untuk e-Presensi yang ditujukan untuk para guru dan akan diterapkan pada Januari 2019. Aplikasi tersebut bertujuan untuk memantau etos kerja para guru yang ada di wilayah Kabupaten Malang.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018