Surabaya (Antaranews Jatim) - Konferensi Wilayah (Konferwil) Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur kembali tertunda, setelah dijadwalkan akan digelar pada November 2018.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat dan diminta pelaksanaan Konferwil akan dilaksanakan pada April 2019 atau setelah Harlah Ansor," ujar Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim Solahul 'Am Notobuwono kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, penundaan Konferwil tak ada kaiatannya dengan persiapan tahun politik karena terdapat Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, tapi semata-mata menunggu Harlah Ansor yang diperingati setiap 24 April.
Selain itu, kata dia, terdapat juga beberapa pertimbangan dari PP, termasuk penyolidan Ansor beserta Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
"Yang pasti kami juga akan persiapkan segalanya dan berharap berjalan lancar," ujar pria yang akrab disapa Gus Aam tersebut sembari menegaskan tak akan maju pada bursa ketua karena terbatas usia maksimal.
Sementara itu, salah satu kandidat yang disebut terkuat menggantikan posisinya untuk kepengurusan Ansor Jatim ke depan, Mohammad Abid Umar Faruq, membenarkan adanya penundaan Konferwil.
Kendati demikian, Sekretaris PW GP Ansor Jatim itu tetap berharap proses berjalan lancar dan kepastian agenda pemilihan pengurus baru akan dibahas lebih lanjut.
Konferwil PW GP Ansor seharusnya digelar sesuai masa bakti kepemimpinan Rudi Tri Wahid berakhir pada 25 Desember 2017, namun oleh PP diperpanjang karena ada proses demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Jatim pada Juni 2018.
Akan tetapi, pada Februari 2018, Rudi Tri Wahid menyatakan mundur dari jabatannya dan digantikan oleh Gus Aam dan dijadwalkan Konferwil digelar pada November, namun kembali harus tertunda hingga April tahun depan.
Disinggung tentang kesediaan maju, cucu KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri tersebut mengaku masih pikir-pikir meski sejumlah pimpinan cabang mendorongnya.
"Kami sudah menjalin komunikasi baik secara formal maupun informal dengan beberapa pengurus cabang di Jatim. Tunggu saja bagaimana kelanjutannya," tutur Gus Abid, sapaan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat dan diminta pelaksanaan Konferwil akan dilaksanakan pada April 2019 atau setelah Harlah Ansor," ujar Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim Solahul 'Am Notobuwono kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, penundaan Konferwil tak ada kaiatannya dengan persiapan tahun politik karena terdapat Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, tapi semata-mata menunggu Harlah Ansor yang diperingati setiap 24 April.
Selain itu, kata dia, terdapat juga beberapa pertimbangan dari PP, termasuk penyolidan Ansor beserta Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
"Yang pasti kami juga akan persiapkan segalanya dan berharap berjalan lancar," ujar pria yang akrab disapa Gus Aam tersebut sembari menegaskan tak akan maju pada bursa ketua karena terbatas usia maksimal.
Sementara itu, salah satu kandidat yang disebut terkuat menggantikan posisinya untuk kepengurusan Ansor Jatim ke depan, Mohammad Abid Umar Faruq, membenarkan adanya penundaan Konferwil.
Kendati demikian, Sekretaris PW GP Ansor Jatim itu tetap berharap proses berjalan lancar dan kepastian agenda pemilihan pengurus baru akan dibahas lebih lanjut.
Konferwil PW GP Ansor seharusnya digelar sesuai masa bakti kepemimpinan Rudi Tri Wahid berakhir pada 25 Desember 2017, namun oleh PP diperpanjang karena ada proses demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Jatim pada Juni 2018.
Akan tetapi, pada Februari 2018, Rudi Tri Wahid menyatakan mundur dari jabatannya dan digantikan oleh Gus Aam dan dijadwalkan Konferwil digelar pada November, namun kembali harus tertunda hingga April tahun depan.
Disinggung tentang kesediaan maju, cucu KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri tersebut mengaku masih pikir-pikir meski sejumlah pimpinan cabang mendorongnya.
"Kami sudah menjalin komunikasi baik secara formal maupun informal dengan beberapa pengurus cabang di Jatim. Tunggu saja bagaimana kelanjutannya," tutur Gus Abid, sapaan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018