Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur Nina Kirana Soekarwo mengingatkan kadernya di seluruh kabupaten/kota tak pernah berhenti mengampanyekan gerakan makan ikan karena memiliki gizi yang tinggi.

"Jangan pernah surut menggelorakan makan ikan sebab manfaatnya sangat baik untuk kelangsungan hidup kita," ujarnya saat Peringatan Hari Ikan Nasional ke-5 dan Pertemuan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jatim Tahun 2018 di Surabaya, Kamis.

Istri Gubernur Jatim Soekarwo itu menjelaskan ikan memiliki kandungan gizi sangat baik, yakni protein hewani, vitamin, mineral tinggi, dan omega 3 yang berfungsi pembentukan kecerdasan otak sehingga dengan makan ikan secara rutin sejak dini maka kualitas sumber daya manusia bangsa ikut meningkat.

"Ingat, tingkat kecerdasan dan pertumbuhan anak sangat ditentukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk sejak dalam kandungan. Karena itu, kepada semua masyarakat, khususnya ibu-ibu, agar rutin mengonsumsi ikan sejak hamil hingga menyusui," ucapnya.

Terhadap isu bahwa makan ikan berdampak pada penyakit cacingan, wanita yang akrab disapa Bude Karwo itu membantahnya dan mengatakan justru dengan makan ikan kecerdasan otak akan meningkat, terutama saat berada di usia emas 0 sampai 8 tahun.

Sementara itu, tingkat konsumsi ikan masyarakat Jatim saat ini mencapai 34,62 kilogram per kapita per tahun atau meningkat 100 persen lebih jika dibandingkan tahun 2010, yaitu 16 kilogram per kapita per tahun.

Menurut dia, peningkatan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami dan menyadari pentingnya mengonsumsi ikan, khususnya untuk segi kesehatan, pemenuhan gizi, mencerdaskan anak bangsa, serta dalam rangka mengoptimalkan hasil sumber daya perikanan dan kelautan Jatim.

Di tempat sama, Ketua Forikan Indonesia Djoko Maryono menyampaikan peningkatan konsumsi ikan menjadi salah satu langkah penting mencerdaskan generasi penerus bangsa, dan sebaliknya jika kurang gizi maka bisa menjadi beban masyarakat dan negara.

"Dengan mengonsumsi ikan sejak dini maka generasi penerus bangsa akan cerdas, setelah dewasa mereka menjadi cakap dan kompetitif sehingga tercipta sumbe daya manusia yang hebat dan produktif," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018