Surabaya (Antaranews Jatim) - Keluarga mengebumikan Deryl Fida Febrianto, satu-satunya warga Kota Surabaya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, di samping makam kakeknya di Desa Payaman, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Jenazah Deryl tiba di rumah duka, Jalan Simo Pomahan Baru Surabaya, pada sekitar pukul 07.30 WIB, setelah diterbangkan dari Bandar Udara Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 05.15 WIB tadi pagi.
"Keluarga besar berkumpul semua di sini untuk nanti berangkat bersama-sama menuju ke Nganjuk," ujar Padiyatno, ayah mertua Deryl kepada wartawan di rumah duka, Selasa.
Dia mengatakan pihak keluarga sejak awal telah meyakini jenazah Deryl pasti teridentifikasi setelah sebelumnya tim pencari terlebih dahulu menemukan buku pelaut, paspor dan sepatunya pada hari-hari pertama jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Isak tangis dari keluarga dan kerabat pecah saat jenazah Deryl yang telah terbungkus peti diturunkan dari mobil ambulans.
Jenazah pemuda berusia 22 tahun itu kemudian disalatkan di Masjid Al Karomah, yang tepat berada di depan rumahnya, sebelum kemudian kembali dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk dikebumikan di Desa Payaman, Nganjuk.
Iring-iringan mobil jenazah berangkat menuju Nganjuk pada sekitar pukul 09.00 WIB tadi pagi.
Deryl menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang pada 29 Oktober lalu. Saat itu dia rencananya akan bekerja sebagai pelaut, yang merupakan pekerjaan pertamanya setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Deryl meninggalkan seorang istri, Lutfiani Eka Putri, usia 23 tahun, teman mengajinya di kampung Simo Pomahan Baru Surabaya, yang dinikahinya secara resmi pada 15 Oktober lalu dan saat ini sedang hamil empat bulan.
Menurut Padiyatno, Deryl meresmikan pernikahannya karena akan meninggalkan istrinya untuk berangkat berlayar, setelah sebelumnya menikah secara agama atau "sirri". (*)
Baca juga: Teridentifikasi Lewat DNA, Jenazah Deryl akan Dimakamkan di Kertosono (Video)
Baca juga: Keluarga Terima Informasi Penemuan Paspor dan Sepatu Deryl
Video Oleh Hanif Nashrullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Jenazah Deryl tiba di rumah duka, Jalan Simo Pomahan Baru Surabaya, pada sekitar pukul 07.30 WIB, setelah diterbangkan dari Bandar Udara Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 05.15 WIB tadi pagi.
"Keluarga besar berkumpul semua di sini untuk nanti berangkat bersama-sama menuju ke Nganjuk," ujar Padiyatno, ayah mertua Deryl kepada wartawan di rumah duka, Selasa.
Dia mengatakan pihak keluarga sejak awal telah meyakini jenazah Deryl pasti teridentifikasi setelah sebelumnya tim pencari terlebih dahulu menemukan buku pelaut, paspor dan sepatunya pada hari-hari pertama jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Isak tangis dari keluarga dan kerabat pecah saat jenazah Deryl yang telah terbungkus peti diturunkan dari mobil ambulans.
Jenazah pemuda berusia 22 tahun itu kemudian disalatkan di Masjid Al Karomah, yang tepat berada di depan rumahnya, sebelum kemudian kembali dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk dikebumikan di Desa Payaman, Nganjuk.
Iring-iringan mobil jenazah berangkat menuju Nganjuk pada sekitar pukul 09.00 WIB tadi pagi.
Deryl menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang pada 29 Oktober lalu. Saat itu dia rencananya akan bekerja sebagai pelaut, yang merupakan pekerjaan pertamanya setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Deryl meninggalkan seorang istri, Lutfiani Eka Putri, usia 23 tahun, teman mengajinya di kampung Simo Pomahan Baru Surabaya, yang dinikahinya secara resmi pada 15 Oktober lalu dan saat ini sedang hamil empat bulan.
Menurut Padiyatno, Deryl meresmikan pernikahannya karena akan meninggalkan istrinya untuk berangkat berlayar, setelah sebelumnya menikah secara agama atau "sirri". (*)
Baca juga: Teridentifikasi Lewat DNA, Jenazah Deryl akan Dimakamkan di Kertosono (Video)
Baca juga: Keluarga Terima Informasi Penemuan Paspor dan Sepatu Deryl
Video Oleh Hanif Nashrullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018