Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Sebanyak 50 titik perlintasan kereta api dari total 78 titik perlintasan yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur saat ini tidak berpalamg pintu sehingga sangat berpotensi terjadi kecelakaan ketika ada kendaraan yang melintas di lokasi tersebut.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko di Sidoarjo, Senin, mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo terkait perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu.

"Dari 78 titik perlintasan kereta api di Sidoarjo ada sekitar 50 titik perlintasan yang hingga kini belum ada penjagaan maupun palang pintu," katanya dalam peninjauan perlintasan kereta api tak berpalang pintu bersama dengan znggota DPR RI Bambang Haryo, di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, dari total 568 titik perlintasan kereta api yang ada di bawah naungan Daop 8 baru terjaga sejumlah 165 titik perlintasan.

"Di Sidoarjo memiliki jumlah perlintasan terbanyak kedua dibandingkan daerah lain di kawasan Daop 8. Masih banyak yang tak berpalang pintu karena itu butuh pengawasan," katanya.

Ia menjelaskan, koordinasi sedang dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan di perlintasan kereta api, salah satunya upaya untuk menutup perlintasan kereta api yang tidak sesuai dengan aturan teknis juga akan dilakukan.

"Minimal jarak antarperlintasan 800 meter," ujarnya.

Menurutnya, sinkronisasi data dengan dinas perhubungan juga akan dilakukan supaya masyarakat lebih waspada saat melintas di perlintasan kereta api. Nantinya, pemasangan early warning system (peringatan dini) di perlintasan tak terjaga juga akan dilakukan.

"Minimal bisa memberikan kewaspadaan kepada masyarakat, baik itu berupa suara atau juga lampu," katanya.

Ia menambahkan, sampai dengan saat ini data Daop 8, jumlah kecelakaan di perlintasan KA pada 2017 sebanyak 75 kasus atau menurun hingga awal November yakni 46 kasus.

"Karena itu, kami terus berupaya memberikan sosialiasi agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintas di perlintasan KA yang tidak berpalang pintu," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Bambang Haryo mengatakan pemerintah perlu menyiapkan sumber daya manusia untuk membantu penjagaan perlintasan ini.

"Di luar negeri seluruh perlintasan kereta pasti sudah berpalang pintu demi menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga ada jadwal kapan kereta itu akan lewat di masing-masing pos penjagaan yang ada," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018