Jakarta (Antara) - Anggun C Sasmi mengungkapkan alasannya memilih berkarir di luar negeri. Ia mengambil keputusan ini karena sudah terlalu nyaman dengan karirnya di Indonesia.
Anggun berbagi cerita mengenai hal tersebut dalam acara "Indonesian Women Forum's 2018" di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan bahwa seorang seniman harus selalu merasa tidak nyaman untuk terus menghidupkan kreativitasnya.
"Bapak saya dulu seorang seniman penulis buku, bapak sering cerita bahwa seniman kalau udah ngerasa nyaman itu artinya salah satu tanda kematian seni. Sebenarnya kita itu enggak boleh cepat merasa puas, nyaman, karena kalau udah nyaman kita enggak bisa mempertanyakan diri sendiri tentang pekerjaan kita, dan itu yang buat saya pindah dari Indonesia, karena pada saat itu saya udah nyaman sekali," kata Anggun.
"Konser selalu penuh, albumnya jalan. Aku pikir pada saat itu mau ngapain lagi di Indonesia. Akhirnya harus memberi tantangan ke diri sendiri dan salah satu tantangannya merintis karir di luar negeri. Dan memang pada saat itu enggak ada dipikirin siapapun," lanjutnya.
Pelantun "The Good Is Back" itu merasa jika ia harus mencoba sesuatu yang baru. Ia tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berkarir di luar negeri dan mengenalkan karyanya.
"Sebenarnya alhamdullilah saya beruntung sekali sekarang, mencoba di Inggris enggak bisa dan ke pengin di Belanda tapi sebelum itu malah mampir di Paris dan jodohnya di sana. Akhirnya dapat kontrak di salah satu produksi rekaman," jelasnya.
Anggun juga tidak ingin mirip dengan penyanyi lain. Oleh karena itu iya selalu menulis lagu dengan kata-kata yang bermakna.
"Saya enggak pernah pengin jadi penyanyi trendy. Setiap saya nulis lagu selalu kayak semacam disiplin, enggak pernah kepikiran bikin lagu yang kekinian atau yang kata-kata yang enggak ada isinya, selalu mau menginspirasi, disiplin," ujar Anggun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Anggun berbagi cerita mengenai hal tersebut dalam acara "Indonesian Women Forum's 2018" di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan bahwa seorang seniman harus selalu merasa tidak nyaman untuk terus menghidupkan kreativitasnya.
"Bapak saya dulu seorang seniman penulis buku, bapak sering cerita bahwa seniman kalau udah ngerasa nyaman itu artinya salah satu tanda kematian seni. Sebenarnya kita itu enggak boleh cepat merasa puas, nyaman, karena kalau udah nyaman kita enggak bisa mempertanyakan diri sendiri tentang pekerjaan kita, dan itu yang buat saya pindah dari Indonesia, karena pada saat itu saya udah nyaman sekali," kata Anggun.
"Konser selalu penuh, albumnya jalan. Aku pikir pada saat itu mau ngapain lagi di Indonesia. Akhirnya harus memberi tantangan ke diri sendiri dan salah satu tantangannya merintis karir di luar negeri. Dan memang pada saat itu enggak ada dipikirin siapapun," lanjutnya.
Pelantun "The Good Is Back" itu merasa jika ia harus mencoba sesuatu yang baru. Ia tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berkarir di luar negeri dan mengenalkan karyanya.
"Sebenarnya alhamdullilah saya beruntung sekali sekarang, mencoba di Inggris enggak bisa dan ke pengin di Belanda tapi sebelum itu malah mampir di Paris dan jodohnya di sana. Akhirnya dapat kontrak di salah satu produksi rekaman," jelasnya.
Anggun juga tidak ingin mirip dengan penyanyi lain. Oleh karena itu iya selalu menulis lagu dengan kata-kata yang bermakna.
"Saya enggak pernah pengin jadi penyanyi trendy. Setiap saya nulis lagu selalu kayak semacam disiplin, enggak pernah kepikiran bikin lagu yang kekinian atau yang kata-kata yang enggak ada isinya, selalu mau menginspirasi, disiplin," ujar Anggun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018