Jember (Antaranews Jatim) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan rancangan undang-undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan merupakan kado untuk Hari Santri Nasional.
"Saya bersyukur dengan dimasukkan RUU tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan dalam Prolegnas menjadi kado untuk Hari Santri," kata Muhaimin di sela-sela kegiatan puncak Hari Santri Nasional di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.
Menurutnya RUU tersebut bisa menjadi pilar ataupun pondasi peran santri bagi kemajuan bangsa, sehingga diharapkan santri bisa melahirkan ilmuwan, pengusaha, ahli agama, dan juga ulama yang dapat menopang bangsa Indonesia.
"Substansi yang paling utama, para santri akan semakin didorong dengan payung hukum untuk mengembangkan potensinya, sehingga santri memiliki jalan mudah untuk mengembangkan prestasi, dan memajukan bangsa," katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 100 sampai 250 juta penduduk yang merupakan santri semua, sehingga santri maju dan bangsa juga maju.
Dalam puncak Hari Santri Nasional di Jember tersebut, ribuan warga dengan mengenakan sarung mengikuti jalan santai yang dipusatkan di alun-alun Kabupaten Jember.
Para santri yang ikut dalam jalan sehat tersebut berjalan sambil memegang dan membentangkan kain berwarna merah dan putih sepanjang 400 meter yang menjadi keunikan tersendiri.
"Makna dari kain merah dan putih itu sebagai bentuk kecintaan para santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi.
Menurutnya, NKRI dan Pancasila adalah satu, sehingga kain sepanjang 400 meter itu diarak oleh santri dan peserta sepanjang rute Jalan Santai Bersarung itu yakni mulai alun-alun, Jalan Trunojoyo, Pasar Tanjung, Jalan Sultan Agung, dan kembali ke alun-alun Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya bersyukur dengan dimasukkan RUU tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan dalam Prolegnas menjadi kado untuk Hari Santri," kata Muhaimin di sela-sela kegiatan puncak Hari Santri Nasional di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.
Menurutnya RUU tersebut bisa menjadi pilar ataupun pondasi peran santri bagi kemajuan bangsa, sehingga diharapkan santri bisa melahirkan ilmuwan, pengusaha, ahli agama, dan juga ulama yang dapat menopang bangsa Indonesia.
"Substansi yang paling utama, para santri akan semakin didorong dengan payung hukum untuk mengembangkan potensinya, sehingga santri memiliki jalan mudah untuk mengembangkan prestasi, dan memajukan bangsa," katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 100 sampai 250 juta penduduk yang merupakan santri semua, sehingga santri maju dan bangsa juga maju.
Dalam puncak Hari Santri Nasional di Jember tersebut, ribuan warga dengan mengenakan sarung mengikuti jalan santai yang dipusatkan di alun-alun Kabupaten Jember.
Para santri yang ikut dalam jalan sehat tersebut berjalan sambil memegang dan membentangkan kain berwarna merah dan putih sepanjang 400 meter yang menjadi keunikan tersendiri.
"Makna dari kain merah dan putih itu sebagai bentuk kecintaan para santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi.
Menurutnya, NKRI dan Pancasila adalah satu, sehingga kain sepanjang 400 meter itu diarak oleh santri dan peserta sepanjang rute Jalan Santai Bersarung itu yakni mulai alun-alun, Jalan Trunojoyo, Pasar Tanjung, Jalan Sultan Agung, dan kembali ke alun-alun Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018