Surabaya (Antaranews Jatim) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan bersyukur atas batalnya aksi 211 atau Parade Bela Tauhid yang sedianya akan digelar di Surabaya, Jumat.

"Perdamaian dan saling memahami adalah kunci untuk kebaikan yang lebih besar. Sikap itulah yang ditunjukkan oleh semua pihak, termasuk 78 pimpinan elemen dan ormas Islam se-Jawa Timur. Pemahaman inilah yang kemudian membuat rencana aksi 211 di Surabaya urung digelar," kata Irjen Luki di Surabaya, Jumat.

Luki mengungkapkan, batalnya kegiatan Parade Bela Tauhid di Surabaya setelah ada kesepakatan antara Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, kapolda, dan pimpinan ormas di Jatim yang berkumpul di rumah dinas kapolda pada Kamis (1/11) malam.

"Pertemuan kemarin berlangsung akrab. Semua pihak datang dengan membawa visi yang sama, yakni kondusivitas suasana di Jatim yang utama. Semuanya dibahas dengan jernih, kenapa aksi 211 di Surabaya sebaiknya diurungkan, bukan dipaksakan menjadi harga mati yang harus dilaksanakan," ucapnya.

Menurut Kapolda, apa yang menjadi aspirasi peserta aksi sebenarnya sudah tercapai karena sudah ada proses hukum.

Jika tetap digelar, Irjen Luki menilai aksi dengan massa besar dalam situasi tahun politik saat ini rentan disusupi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, yang bertujuan membuat kekacauan. Selain juga berpotensi terjadinya gesekan horizontal dengan ormas lain.

"Para penggagas aksi juga mengerti mengenai potensi-potensi yang mungkin timbul jika terus dilaksanakan. Aksi tersebut tidak jadi dilaksanakan adalah untuk kebaikan yang lebih besar. Tidak ada menang kalah dalam kesepakatan itu. Warga Jatim lah yang menang," ucapnya.

Kapolda menegaskan, wilayah Jatim harus kondusif dan tetap menjadi rumah yang nyaman bagi semua pihak. Provinsi Jatim harus menjadi tempat warganya merasa damai, tidak peduli apa pun aspirasi politiknya.

"Saya sangat terbantu dan mengucapkan terima kasih kepada semua pimpinan ormas agama dan para ulama, Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, MUI, NU, Muhammadiyah, Sekjen GUIB, dan 78 ormas Islam, dan semua warga Jatim," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Mochammad Yunus mengatakan batalnya aksi Parade Bela Tauhid karena adanya kesepakatan antara para pimpinan ormas dengan Forum Pimpinan Daerah Jawa Timur.

"Dalam rangka mengeratkan ukhuwah, menghindari konflik, menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban di Jatim, dengan ini menyatakan Parade Tauhid untuk Jatim Damai Junjung Tinggi Kalimat Tauhid - Jaga NKRI di-reschedule," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018