Lumajang (Antaranews Jatim) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq melakukan audensi dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk menjajaki potensi pariwisata di kawasan pesisir Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Bupati Lumajang yang akrab disapa Cak Thoriq, Selasa, mengatakan sesuatu yang harus dimaksimalkan dari pesisir selatan adalah sektor pariwisata, di antara potensi yang ada di Kabupaten Lumajang. 

"Tetapi, dalam dunia pariwisata tidak mungkin hanya bertumpu pada APBD Kabupaten Lumajang. Untuk tata kelola pesisir selatan menjadi wisata adalah dengan cara menggabungkan antara kondisi masyarakat lokal dengan kondisi alamnya," katanya saat menggelar pertemuan dengan Walhi di ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang.

Menurutnya, fasilitas pariwisata dibenahi dengan menggunakan jejaring dunia investasi dan membuat tempat yang seindah mungkin dan masyarakat yang melakukan tata kelola pariwisatanya.

"Saya berharap di pesisir selatan tidak hanya terkenal dari tambang pasirnya, namun harus bisa dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, seperti halnya di kawasan Watu Pecak itu," tuturnya.

Ia menjelaskan, kawasan pesisir selatan Lumajang harus dibuat semenarik mungkin, sehingga jejaring dunia usaha bisa hadir dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan pesisir tersebut.

Anggota Walhi Jatim Rosyid mengatakan, pengembangan potensi yang ada di desa bersama perempuan dulunya fokus pada pengembangan pariwisata, sehingga tata kelola wisata harus dapat dimaksimalkan dengan baik dan mengangkat ciri khas Lumajang.

“Khususnya sejarah Selok Awar-Awar, seperti sayur komak ataupun lobster. Itu bisa dikembangkan menjadi ciri khas Selok Awar-Awar. Selain perempuan, laki-laki juga berperan menambah nilai ekonomi dengan melakukan penghijauan di wilayah pesisir, misalnya dengan bercocok tanam," katanya.

Direktur Eksekutif Walhi Jatim Rere Christanto menambahkan, audiensi dengan bupati terkait program lembaganya, yakni "Kami Ibu Bumi" yang merupakan program untuk menguatkan kapasitas dan kepemimpinan kaum perempuan di wilayah yang tengah menghadapi konflik pertambangan. 

"Secara umum kami mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat, terutama kelompok perempuan dalam tata kelola wilayah mereka," katanya.
     
Di wilayah Lumajang, lanjut dia, wilayah pesisir memiliki begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan bersama masyarakat, seperti pariwisata, pertanian, dan perikanan tangkap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga tambang bukan satu-satunya model ekonomi yang bisa dipakai untuk mendongkrak pendapatan daerah.
     
"Seperti masyarakat di Desa Selok Awar-Awar (tempat almarhum Salim Kancil, red) telah merancang sebuah ekonomi bersama berbasis tanaman khas daerah mereka yang sangat mungkin dikembangkan dan dapat memberi kesejahteraan bersama," katanya.(*)
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018