Pamekasan (Antaranews Jatim) - Tim SAR kembali menemukan satu orang yang diduga korban tenggelamnya Kapal Motor Cahaya Bahari Jaya di perairan pesisir Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu.
"Jika mayat yang kami temukan saat ini memang merupakan korban kapal tenggelam, maka total jumlah ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang dilaporkan hilang, sudah enam orang," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono saat dihubungi Antara.
Budi menjelaskan, saat ini mayat korban telah dibawa ke RSUD Pamekasan untuk dilakukan autopsi.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Probolinggo terkait temuan mayat tersebut, untuk mengecek kebenarannya, apakah mayat yang kami temukan memang benar-benar merupakan korban kapal tenggelam atau orang lain," ujar Budi.
Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Polisi dan TNI sebelumnya juga telah mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh nelayan pada Jumat (26/10) pagi, di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Mayat yang ditemukan itu bernama Nanang Al-Giman, dan menurut ciri fisik yang disampaikan pihak keluarga melalui BPBD Probolinggo, yang bersangkutan mengalami cacat bawaan di bagian lahir.
Dengan demikian, maka dari total delapan korban kapal tenggelam yang dinyatakan hilang, hingga Jumat (24/10) sudah ada lima orang korban yang ditemukan, masing-masing bernama Nanang Al-Giman, Rohim, Iwan, Tomi, dan Windi.
Sedangkan yang belum ditemukan adalah Marwan, Samsul Alam dan Wahyu Triastanto.
"Yang ditemukan saat ini l, kami masih melakukan kroscek di antara tiga nama yang masih belum ditemukan tersebut," ujar Budi.
KM Cahaya Bahari Jaya yang dilaporkan hilang itu ditumpangi oleh delapan orang. Kapal tersebut dinahkodai Windi dengan Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Wahyu, Samsul, Rohim, Iwan, Giman, Marwan, dan Tomi.
Kapal ini berangkat mencari ikan menuju perairan Paiton, pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2018 sekitar jam 19.00 WIB lalu.
Sebelumnya pada 21 Oktober 2018 kecelakaan kapal telah dilaporkan ke Polair Polres Probolinggo oleh pemilik kapal bernama Haji Matari (65), warga Jalan Ikan Banyar, RT3, RW3 Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo.
Dalam laporan yang disampaikan kepada petugas itu, dijelaskan bahwa pada Kamis (18/10) sekitar pukul 02.00 WIB, KM Cahaya Bahari Jaya yang dinakhodai Windi berangkat mencari ikan menuju perairan Paiton.
Lalu, keesokan harinya, yakni pada Jumat (19/10) sekitar pukul 19.00 WIB, pemilik kapal menghubungi nakhoda Windi dan posisi kapal masih berada di paraitan Paiton.
Namun, pada Sabtu (20/10) sekitar pukul 19.00 WIB, nakhoda beserta ABK hilang kontak dan tidak diketahui posisinya. (*)
Baca juga: Tim SAR Temukan Tiga Mayat Korban Kapal Tenggelam di Pamekasan
Baca juga: Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pamekasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jika mayat yang kami temukan saat ini memang merupakan korban kapal tenggelam, maka total jumlah ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang dilaporkan hilang, sudah enam orang," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono saat dihubungi Antara.
Budi menjelaskan, saat ini mayat korban telah dibawa ke RSUD Pamekasan untuk dilakukan autopsi.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Probolinggo terkait temuan mayat tersebut, untuk mengecek kebenarannya, apakah mayat yang kami temukan memang benar-benar merupakan korban kapal tenggelam atau orang lain," ujar Budi.
Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Polisi dan TNI sebelumnya juga telah mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh nelayan pada Jumat (26/10) pagi, di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Mayat yang ditemukan itu bernama Nanang Al-Giman, dan menurut ciri fisik yang disampaikan pihak keluarga melalui BPBD Probolinggo, yang bersangkutan mengalami cacat bawaan di bagian lahir.
Dengan demikian, maka dari total delapan korban kapal tenggelam yang dinyatakan hilang, hingga Jumat (24/10) sudah ada lima orang korban yang ditemukan, masing-masing bernama Nanang Al-Giman, Rohim, Iwan, Tomi, dan Windi.
Sedangkan yang belum ditemukan adalah Marwan, Samsul Alam dan Wahyu Triastanto.
"Yang ditemukan saat ini l, kami masih melakukan kroscek di antara tiga nama yang masih belum ditemukan tersebut," ujar Budi.
KM Cahaya Bahari Jaya yang dilaporkan hilang itu ditumpangi oleh delapan orang. Kapal tersebut dinahkodai Windi dengan Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Wahyu, Samsul, Rohim, Iwan, Giman, Marwan, dan Tomi.
Kapal ini berangkat mencari ikan menuju perairan Paiton, pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2018 sekitar jam 19.00 WIB lalu.
Sebelumnya pada 21 Oktober 2018 kecelakaan kapal telah dilaporkan ke Polair Polres Probolinggo oleh pemilik kapal bernama Haji Matari (65), warga Jalan Ikan Banyar, RT3, RW3 Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo.
Dalam laporan yang disampaikan kepada petugas itu, dijelaskan bahwa pada Kamis (18/10) sekitar pukul 02.00 WIB, KM Cahaya Bahari Jaya yang dinakhodai Windi berangkat mencari ikan menuju perairan Paiton.
Lalu, keesokan harinya, yakni pada Jumat (19/10) sekitar pukul 19.00 WIB, pemilik kapal menghubungi nakhoda Windi dan posisi kapal masih berada di paraitan Paiton.
Namun, pada Sabtu (20/10) sekitar pukul 19.00 WIB, nakhoda beserta ABK hilang kontak dan tidak diketahui posisinya. (*)
Baca juga: Tim SAR Temukan Tiga Mayat Korban Kapal Tenggelam di Pamekasan
Baca juga: Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pamekasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018