Trenggalek (Antaranews Jatim) - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak membuat kejutan dengan mengunjungi sejumlah pasien rawat inap dan tenaga medis, khususnya dokter, di RSUD dr Soedomo, Trenggalek, Jawa Timur, dalam rangka memperingati Hari Dokter Nasional ke-68.

"Beliau sengaja ingin memberi kejutan di HDN ke-68, sekaligus meninjau layanan kesehatan di rumah sakit," tutur Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek Agus Wiyono di Trenggalek, Jumat.

Mengenakan setelan kedinasan, Emil yang datang didampingi sejumlah staf langsung menuju bangsal perawatan.

Emil saat itu menegaskan bahwa kebutuhan dokter spesialis di RSUD dr Soedomo perlu ditambah.

Alasannya, ada satu tantangan bahwa dokter itu profesi. Berdasarkan undang-undang, kata dia, dokter juga harus meningkatkan dan menjaga profesinya.

"Jika terbatas dokternya, kadang mereka harus membagi waktu antara investasi pada peningkatan profesi dan juga melayani pasiennya," ujar Emil.

Suami pesohor Arumi Bachsin itu menambahkan, jika semakin banyak dokter maka akan maksimal pelayanannya.

Selain penambahan dokter ada juga beberapa harapan dasar seperti fisioterapi, karena fisioterapi belum ada, maka BPJS tidak bisa dilayani. Namun, tetap bisa dilayani dengan kerja sama dengan kota lain.

"Untuk permasalahan umum banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang pelayanan dokter. Namun, juga harus kita sadari bahwa dokter juga manusia yang punya kekurangan dan kelebihan," tuturnya.

Emil menyatakan, Pemkab Trenggalek akan terus menunjukkan apresiasi kepada para dokter, dengan akan adanya sistem baru.

"Karena bukan hanya pasien yang bisa curhat ke dokter.Tapi dokter juga bisa curhat ke pasien, jadi ketemu dari perwakilan dokter dan pasien. Dengan tujuan jasa pelayanan terbangun," ujarnya.

Emil juga memaparkan, saat ini yang digagas adalah program pendidikan peningkatan profesi untuk dokter khusus di hari Sabtu.

Dengan begitu, kata dia, diharapkan dari situ akan ada kompensasi dari peningkatan layanan di hari biasa.

"Ini sekaligus membangun sistem dimana walaupun dokter tidak ada namun pasien tetap bisa mendapatkan pelayanan aktif," ucapnya.

Jika sistem sudah berjalan maka tidak harus menunggu dokternya balik, dengan meningkatkan "emergency medical service" walaupun dokter tidak ada pasien akan tetap tertangani.

"Jadi tujuannya, jika tidak ada dokter tidak ada di hari Sabtu maka pasien tetap akan bisa di tangani. Semua itu dengan sistem teknologi," ucap Emil. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018