Probolinggo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur berusaha menekan jumlah perokok aktif dan mencegah banyaknya perokok pemula dengan gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok di kota setempat.
 
Pemkot Probolinggo melalui dinas kesehatannya menggelar sosialisasi bertema "Dampak Merokok bagi Kesehatan Maternal dan Neonatal bagi Anak Balita, Anak Prasekolah, Anak Usia Sekolah dan Remaja, Serta Usia Produktif, dan Lanjut Usia (Lansia) di Kota Probolinggo pada 23-24 Oktober 2018.

"Peserta yang mendapat sosialisasi sebanyak 200 orang yang berasal dari dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 100 orang, wanita usia produktif sebanyak 50 orang dan lansia 50 orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dr NH Hidayati di Probolinggo, Rabu.

Menurutnya ada dua narasumber yang dihadirkan dalam sosialisasi itu yakni dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr Mohamad Saleh dr Rizky Habibie dan Founder Klinik Nikah Indonesia Ustad Yosi Al Muzanni.

"Bahaya merokok memiliki dampak buruk bagi semua kalangan karena kebiasaan merokok sangat merugikan baik si perokok (perokok aktif) maupun orang di sekitarnya (perokok pasif)," tuturnya.

Dalam asap rokok tersebut, lanjut dia, mengandung 400 jenis racun, sehingga dalam kegiatan sosialisasi itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dampak merokok bagi kesehatan, khususnya untuk anak sekolah yang mempunyai risiko besar mengonsumsi rokok.

 Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Probolinggo Heri Siswanto mengatakan kegiatan sosialiasi itu sangat perlu bagi masyarakat, khususnya para pelajar yang ada di Kota Probolinggo. 

"Sosialisasi itu untuk memberikan kesadaran kepada generasi muda tentang bahaya merokok bagi kesehatan, sehingga jumlah perokok di Kota Probolinggo juga menurun," ujarnya.

Ia berharap kegiatan sosialisasi itu menyadarkan bagi para perokok untuk menghentikan kebiasaanya dan menurunkan jumah perokok aktif, serta mencegah perokok pemula di kalangan pelajar.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018