Malang (Antaranews Jatim) - Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko menyatakan lolosnya puluhan alumni kampus itu pada pemberkasan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 menjadi bukti pengakuan negara atas keberadaan perguruan tinggi tersebut.
      
"Lolosnya puluhan alumni IKIP Budi Utomo (IBU) dalam pemberkasan administrasi penerimaan CPNS ini membuktikan jika kampus ini tidak ada masalah dan alumninya juga diakui negara," kata Nurcholis Sunuyeko di Malang, Jawa Timur, Rabu.
       
Artinya, lanjut Nurcholis, hak-hak para alumni untuk mengabdikan diri pada negara sebagai seorang pendidik juga sama dengan alumni perguruan tinggi terakreditasi lainnya. Oleh karena itu, alumni maupun mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di IKIP Budi Utomo tidak perlu resah dan khawatir.
       
Nurcholis mengatakan tanpa harus menyangkal berita hoax terkait alumni IKIP Budi Utomo tak bisa menjadi PNS, kelolosan alumni pada tahap seleksi administrasi penerimaan CPNS ini, sudah membuktikan bahwa perguruan tinggi yang mencetak seorang pendidik itu tidak ada masalah. "Lulusan (alumni) IKIP Budi Utomo sama dengan lulusan perguruan tinggi lainnya di mata negara,'' papar doktor sosiologi tersebut.
       
Secara kelembagaan, kata Nurcholis, ijazah dan kelengkapan administrasi alumni IKIP Budi Utomo diakui negara. Meski masih ada tahapan lain, untuk diterima menjadi CPNS. Namun, lolos tidaknya di tahap berikutnya ditentukan kemampuan pribadi pelamar.
      
Salah seorang alumni IKIP Budi Utomo ahun 2015 yang mengikuti seleksi penerimaan CPNS 2018 di SMP Negeri 7 Kota Malang Ahmad Febriansyah mengaku proses pemberkasan administrasi tidak ada masalah dan lancar. "Alhamdulillah, saya lolos secara administrasi. Jadi tidak ada masalah di ijazah maupun berkas lain yang dikeluarkan IKIP Budi Utomo. Semoga saya bisa lolos di tahap berikutnya,'' ujar Ahmad Febriansyah.
       
Alumni Fakultas Pendidikan Sosial dan Humaniora itu, lolos bersama puluhan alumni lainnya, di antaranya Siti Triandani (Pontianak), Kristina Erna (Kalbar), Kiki Susanti (Sumba Tengah) dan Sobirin (Bangkalan), Bambang (Bengkayang, Kalbar), Shallaurrabbani (Kalbar), dan Surono (Ngabang).
      
Setelah lolos pemberkasan administrasi, mereka masih harus bersaing dengan puluhan ribu pelamar lain untuk bisa menjadi CPNS pada tahap berikutnya.
      
''Kalau tes selanjutnya tergantung kemampuan masing-masing. Namun, paling tidak salah satu tahapan telah kami lalui, yakni lolos seleksi administrasi. Kami sudah sangat senang karena banyak pendaftar yang tidak lolos untuk administrasi,'' kata Ahmad Febriansyah.
      
Sebelumnya, di media sosial (medsos) beredar kabar jika alumni IKIP Budi Utomo Malang tidak bisa ikut tes CPNS karena lulusannya tidak diakui. Namun, faktanya alumni institut tersebut tidak sedikit yang sudah diangkat menjadi PNS maupun karyawan BUMN dan lainnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018