Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mendorong kunjungan wisata sejarah di Kampung "Lawas" Maspati Surabaya, khususnya bagi para siswa pada saat mata pelajaran sejarah, bisa langsung belajar "on the spot" mengelilingi kampung ini.

"Kampung Maspati di Surabaya adalah model pelastarian sejarah perjalanan bangsa Indonesia," katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Kelestarian sejarah kampung yang berlokasi di jantung kota Surabaya itu dinilai masih tetap terjaga sampai sekarang.

Rumah-rumah warga dengan model bangunan lama masih tampak terawat di kampung yang berada di wilayah kelurahan/ kecamatan Bubutan Surabaya itu. Salah satunya adalah sebuah rumah yang disebut "Omah Tua" atau "The House of History" yang konon telah berdiri sejak tahun 1907. Omah Tua itu saat ini dilengkapi dengan kafe dan perpustakaan.

Masyarakat setempat juga tampak memanfaatkan lahan kosong di wilayah Kampung Maspati Surabaya dengan bercocok tanam. Salah satunya mengolah lahan mini di lingkungan kampung itu menjadi kebun cincau. Beberapa warga lainnya menggerakkan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dengan mengolah barang-barang bekas menjadi bernilai ekonomis.

Khofifah menilai Kampung "Lawas" Maspati Surabaya adalah salah satu titik yang memberi penguatan dan sejarah besar bagi Indonesia, khususnya saat terjadi perang pada 10 November 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kampung yang berjarak sekitar 100 meter dari Tugu Pahlawan Surabaya itu juga disebut terkait erat dengan Resolusi Jihad yang melatarbelakangi pertempuran 10 November di Surabaya.

Untuk itu Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini mendorong kunjungan wisata sejarah di Kampung Maspati Surabaya, tak hanya bagi wisatawan dalam negeri, namun juga terbuka bagi wisatawan mancanegara.

"Khususnya bagi siswa, kalau waktu pelajaran sejarah diajak ke kampung ini, mereka bisa merasakan Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby dari Inggris dengan pasukan sekutunya yang pernah berproses di sini, serta bagaimana para santri dan Arek-arek Suroboyo mempetahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.

Kepada warga dan generasi muda Kampung "Lawas" Maspati Surabaya, Khofifah berpesan agar tidak terpengaruh hal-hal negatif seperti narkoba dan lainnya. "Kampung ini harus dijaga. Anak-anak muda di kampung ini juga harus meramaikan masjid atau musala," tuturnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018