Malang (Antaranews Jatim) - Inovasi Braille e-Ticketing Extraordinary Information (Brexit) Puskesmas Janti dan Electronic Maintenance Warning System (e-MAS) DLH Kota Malang mengantarkan kota itu meraih dua penghargaan di ajang Penganugerahan Good Practices Awards 2018 yang dilangsungkan di Surabaya, Senin (22/10) malam.
      
Brexit yang diterapkan di Puskesmas Janti meraih penghargaan Otonomi Award dan e-MAS di lingkungan UPT Perbengkelan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang meraih penghargaan Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Tingkat Jawa Timur.
      
"Dua penghargaan ini menjadi pemicu kami untuk terus berinovasi. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) harus terus berinovasi untuk kemudahan pelayanan publik," kata Wali Kota Malang Sutiaji dalam siaran pers yang diterima di Malang, Jawa Timur, Senin.
      
Menurut Sutiaji, inovasi yang dilakukan Puskesmas Janti memudahkan para penyandang disabilitas tuna netra. Brexit  merupakan inovasi layanan kefarmasian yang ramah disabilitas netra sebagai penunjang yang menjembatani keterbatasan penyandang disabilitas netra untuk melihat aturan minum obat yang diupayakan mampu meminimalisasi risiko kesalahan minum obat bagi pasien.
      
Puskesmas Janti, Kota Malang, menyediakan sarana Brexit berupa pencetakan e-tiket dan papan nama ruangan dalam huruf braile. Upaya ini merupakan langkah konkrit dalam mewujudkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau sesuai misi Puskesmas Janti yang ramah disabilitas netra.
      
"Dengan inovasi ini  adanya kesetaraan kesempatan bagi penyandang disabilitas netra dengan segala keterbatasannya untuk mengakses layanan kesehatan secara penuh tanpa tergantung kepada orang lain," kata Sutiaji.
      
Selain inovasi dari Puskesmas Janti,  inovasi e-MAS dari DLH Kota Malang juga mendapatkan penghargaan. Inovasi ini merupakan  sistem peringatan dini untuk perawatan kendaraan/peralatan operasional.
      
E-MAS berisi rangkaian prosedur yang dihasilkan oleh sistem berbasis teknologi informasi yang memungkinkan unit kerja di DLH untuk melakukan penjadwalan perawatan rutin pada kendaraan/peralatan, melakukan pemantauan kelayakan operasional secara rutin, serta antisipasi dini terhadap kerusakan, sehingga kendaraan/peralatan terhindar dari kerusakan mendadak pada saat beroperasi.
      
"Selain berfungsi untuk memonitor penggunaan kendaraan/peralatan,  juga memungkinkan e-MAS untuk memantau efisisiensi pengaturan rute dan penggunaan bahan bakar, efisiensi kegiatan pengolahan sampah di TPS, serta mengevaluasi kebutuhan operasional alat berat di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)," papar Sutiaji.
      
Provinsi Jawa Timur sudah sejak tahun 2016 menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik  yang diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur, Tahun 2016 Kota Malang meraih 2 penghargaan, Tahun 2017 meraih 2 penghargaan dan Tahun 2018 kembali meraih 2 penghargaan.
      
Gubernur Jatim Soekaro dalam sambutannya meyampaikan apresiasi kepada seluruh daerah yang meraih penghargaan atas komitmen daerah terhadap pelayanan publik. "Jalan untuk menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat itu adalah pelayanan publik. Award ini mendorong betul terhadap governance di seluruh Indonesia," kata Soekarwo.
      
Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyampaikan komitmen dalam otonomi award program inovasi ini sangat menarik.

"Kami ingin Nawacitanya bapak Jokowi dan bapak Yusuf Kalla membangun  hubungan tata kelola pemerintah pusat dan daerah harus semakin efektif, efisien, mempercepat reformasi birokrasi dalam upaya memperkuat otonomi daerah, salah satunya adalah bagaimana kepala daerah mampu melahirkan inovasi-inovasi demi kemaslahatan masyarakat dan daerah," pungkasnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018