Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, terus mendorong warganya untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan bercocok tanam, guna meningkatkan keanekaragaman pangan dalam keluarga dan mendukung ketahanan pangan daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono di Madiun, Jumat, mengatakan, dorongan tersebut diwujudkan dengan secara intensif melakukan sosialisasi pemanfaatan tanah dan pekarangan kosong yang sudah berjalan di sejumlah kelurahan.
"Sosialisasi sudah menyeluruh dilakukan, mulai dari tingkat kelurahan hingga semua tingkatan sekolah," ujar Muntoro Danardono.
Menurut dia, giatnya sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan jajarannya dilatarbelakangi kondisi minimnya lahan pertanian di Kota Madiun, yang semakin hari semakin berkurang.
"Dengan sosialisasi yang gencar, harapannya masyarakat Kota Madiun memanfaatkan lahan kosong di rumah untuk ditanami beberapa jenis sayuran," kata dia.
Menurut ia, upaya pemanfaatan pekarangan sangatlah penting, karena Kota Madiun bukan daerah pengasil sayuran dan bahan pangan lainnya. Ketika pasokan tidak sesuai kebutuhan, harga dipastikan naik. Hal ini yang biasanya menyebabkan inflasi.
Kondisi berbeda jika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Selain itu, warga juga dapat membantu perekonomian jika produksi melimpah dan diperjualbelikan.
"Paling tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga secara mandiri. Hal itu tentu dapat membantu kondisi ekonomi daerah serta terkendalinya harga pangan di pasar," tambahnya.
Adapun sejumlah upaya intensif memanfaatkan lahan pekarangan yang mulai dilakukan warga Kota Madiun, di antaranya pembibitan dan budi daya sayur dan buah berkonsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Selain itu, juga Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di pekarangan yang dirintis sejumlah kelurahan dan sekolah.
Dengan upaya tersebut, diharapkan tingkat pemanfaatan lahan pekarangan di Kota Madiun dapat bertambah sedikit demi sedikit. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono di Madiun, Jumat, mengatakan, dorongan tersebut diwujudkan dengan secara intensif melakukan sosialisasi pemanfaatan tanah dan pekarangan kosong yang sudah berjalan di sejumlah kelurahan.
"Sosialisasi sudah menyeluruh dilakukan, mulai dari tingkat kelurahan hingga semua tingkatan sekolah," ujar Muntoro Danardono.
Menurut dia, giatnya sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan jajarannya dilatarbelakangi kondisi minimnya lahan pertanian di Kota Madiun, yang semakin hari semakin berkurang.
"Dengan sosialisasi yang gencar, harapannya masyarakat Kota Madiun memanfaatkan lahan kosong di rumah untuk ditanami beberapa jenis sayuran," kata dia.
Menurut ia, upaya pemanfaatan pekarangan sangatlah penting, karena Kota Madiun bukan daerah pengasil sayuran dan bahan pangan lainnya. Ketika pasokan tidak sesuai kebutuhan, harga dipastikan naik. Hal ini yang biasanya menyebabkan inflasi.
Kondisi berbeda jika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Selain itu, warga juga dapat membantu perekonomian jika produksi melimpah dan diperjualbelikan.
"Paling tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga secara mandiri. Hal itu tentu dapat membantu kondisi ekonomi daerah serta terkendalinya harga pangan di pasar," tambahnya.
Adapun sejumlah upaya intensif memanfaatkan lahan pekarangan yang mulai dilakukan warga Kota Madiun, di antaranya pembibitan dan budi daya sayur dan buah berkonsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Selain itu, juga Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di pekarangan yang dirintis sejumlah kelurahan dan sekolah.
Dengan upaya tersebut, diharapkan tingkat pemanfaatan lahan pekarangan di Kota Madiun dapat bertambah sedikit demi sedikit. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018