Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengimbau calon legislatornya tak mencantumkan gambar calon Presiden siapapun pada alat kampanyenya menjelang Pemilihan Umum 2019.
"Semua sudah saya kumpulkan dan sifatnya imbauan, bahwa jangan memasang gambar calon presiden siapapun," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Tak hanya imbauan, politikus yang juga Gubernur Jatim tersebut bahkan akan menindak tegas berupa sanksi terhadap caleg yang tak mengindahkan atau tetap memasang gambar pasangan calon Presiden, baik Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Imbauan tersebut, kata dia, karena seluruh caleg asal partainya diwajibkan fokus mengamankan kursi di tingkat DPRD II (kabupaten/kota), DPRD I (provinsi) serta DPR RI (pusat).
Kendati demikian, pihaknya tak mempermasalahkan setiap caleg menyertakan gambar dirinya sebagai ketua Demokrat Jatim dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum DPP Demokrat.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, beralasan bahwa kepengurusan partai di tingkat daerah fokus untuk Pemilu Legislatif sehingga mampu mengatrol perolehan kursinya di parlemen masing-masing daerah.
"Sudah ada pembahasan dengan ketua umum bahwa Pemilihan Presiden adalah urusan pusat, sedangkan daerah urusannya fokus mengamankan serta menambah kursi di legislatif," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Kendati demikian, DPD Demokrat Jatim tetap menempatkan pengurusnya duduk di tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bersama tim kampanye partai politik pengusung dalam rangka Pemilihan Presiden 17 April 2019.
"Salah satunya Mas Renville (Sekretaris DPD Demokrat Jatim) untuk duduk dan membantu di sana. Tapi yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat harus fokus untuk kursinya," kata Pakde Karwo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Semua sudah saya kumpulkan dan sifatnya imbauan, bahwa jangan memasang gambar calon presiden siapapun," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Tak hanya imbauan, politikus yang juga Gubernur Jatim tersebut bahkan akan menindak tegas berupa sanksi terhadap caleg yang tak mengindahkan atau tetap memasang gambar pasangan calon Presiden, baik Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Imbauan tersebut, kata dia, karena seluruh caleg asal partainya diwajibkan fokus mengamankan kursi di tingkat DPRD II (kabupaten/kota), DPRD I (provinsi) serta DPR RI (pusat).
Kendati demikian, pihaknya tak mempermasalahkan setiap caleg menyertakan gambar dirinya sebagai ketua Demokrat Jatim dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum DPP Demokrat.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, beralasan bahwa kepengurusan partai di tingkat daerah fokus untuk Pemilu Legislatif sehingga mampu mengatrol perolehan kursinya di parlemen masing-masing daerah.
"Sudah ada pembahasan dengan ketua umum bahwa Pemilihan Presiden adalah urusan pusat, sedangkan daerah urusannya fokus mengamankan serta menambah kursi di legislatif," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Kendati demikian, DPD Demokrat Jatim tetap menempatkan pengurusnya duduk di tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bersama tim kampanye partai politik pengusung dalam rangka Pemilihan Presiden 17 April 2019.
"Salah satunya Mas Renville (Sekretaris DPD Demokrat Jatim) untuk duduk dan membantu di sana. Tapi yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat harus fokus untuk kursinya," kata Pakde Karwo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018