Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi tuan rumah pameran produk unggulan pertanian dari berbagai daerah di Indonesia, mulai 11 hingga 16 Oktober 2018.
Ketua Panitia Irvan Nugroho di Banyuwangi, Minggu mengatakan pameran bertajuk "Indo Agro - Indonesia Agriculture, Fishery, Livestock and Plantation International Expo" itu menampilkan hampir semua komoditas pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan dipamerkan langsung di lahan persawahan seluas dua hektare.
Di lokasi itu, katanya, ada pula hamparan padi, aneka sayuran dan buah yang ditanam secara langsung di lokasi. Kegiatan diikuti para pelaku usaha pertanian dari Jawa Timur dan luar Jatim.
Pengunjung bisa melihat aneka produk olahan hasil pertanian yang dipamerkan, mulai kerupuk kulit ikan, olahan jamur, olahan buah naga, ikan kaleng, kopi, hingga herbal daun kelor. Juga ada stan yang menjual berbagai tanaman bunga dan buah, seperti nangka merah dan durian merah.
Pengunjung juga bisa memperluas wawasan tentang bisnis pertanian, karena selama pameran berlangsung juga digelar beberapa kegiatan, seperti seminar menggagas Agro 4.0, seminar pemberdayaan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak agro 4.0, seminar meretas jalan implementasi agro di Jawa Timur, dan talkshow potensi ekonomi hutan mangrove. Pengunjung akan diajarkan bagaimana berbisnis secara modern berbasis IT atau yang dikenal dengan Agro 4.0.
Indo Agro ini, katanya, diharapkan bisa menjadi ajang promosi pertanian Nusantara. "Kegiatan ini untuk membuka peluang pasar hasil produksi pangan lokal menuju pasar regional dan global. Makanya, ini tidak sekadar pameran tapi kami juga menawarkan metode. Kami tawarkan konsep pertanian agro zaman milenial,” kata Irvan.
Dia menambahkan, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi acara lantaran pihaknya menilai Banyuwangi sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan sektor pertanian yang cukup baik di Jawa Timur maupun di Indonesia.
"Pertanian di Banyuwangi bagus. Selain menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, Banyuwangi juga menyuplai produk agronya ke berbagai daerah lain di sekitarnya. Salah satunya Bali, ternyata hampir 80 persen kebutuhan agronya disuplai dari Banyuwangi," ujar Irvan.
Irvan menambahkan, kesuksesan Banyuwangi dalam menggelar "Agro Expo" beberapa tahun terakhir juga memperkuat alasannya memilih Banyuwangi.
"Banyuwangi telah membuka mata saya. Selama ini saya terbiasa melihat pameran di dalam gedung, tapi ternyata Banyuwangi bisa menyulap sawah menjadi etalase pertanian yang sangat menarik. Sangat menginspirasi, akhirnya kami bikin acara serupa di lokasi yang sama,” kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Panitia Irvan Nugroho di Banyuwangi, Minggu mengatakan pameran bertajuk "Indo Agro - Indonesia Agriculture, Fishery, Livestock and Plantation International Expo" itu menampilkan hampir semua komoditas pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan dipamerkan langsung di lahan persawahan seluas dua hektare.
Di lokasi itu, katanya, ada pula hamparan padi, aneka sayuran dan buah yang ditanam secara langsung di lokasi. Kegiatan diikuti para pelaku usaha pertanian dari Jawa Timur dan luar Jatim.
Pengunjung bisa melihat aneka produk olahan hasil pertanian yang dipamerkan, mulai kerupuk kulit ikan, olahan jamur, olahan buah naga, ikan kaleng, kopi, hingga herbal daun kelor. Juga ada stan yang menjual berbagai tanaman bunga dan buah, seperti nangka merah dan durian merah.
Pengunjung juga bisa memperluas wawasan tentang bisnis pertanian, karena selama pameran berlangsung juga digelar beberapa kegiatan, seperti seminar menggagas Agro 4.0, seminar pemberdayaan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak agro 4.0, seminar meretas jalan implementasi agro di Jawa Timur, dan talkshow potensi ekonomi hutan mangrove. Pengunjung akan diajarkan bagaimana berbisnis secara modern berbasis IT atau yang dikenal dengan Agro 4.0.
Indo Agro ini, katanya, diharapkan bisa menjadi ajang promosi pertanian Nusantara. "Kegiatan ini untuk membuka peluang pasar hasil produksi pangan lokal menuju pasar regional dan global. Makanya, ini tidak sekadar pameran tapi kami juga menawarkan metode. Kami tawarkan konsep pertanian agro zaman milenial,” kata Irvan.
Dia menambahkan, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi acara lantaran pihaknya menilai Banyuwangi sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan sektor pertanian yang cukup baik di Jawa Timur maupun di Indonesia.
"Pertanian di Banyuwangi bagus. Selain menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, Banyuwangi juga menyuplai produk agronya ke berbagai daerah lain di sekitarnya. Salah satunya Bali, ternyata hampir 80 persen kebutuhan agronya disuplai dari Banyuwangi," ujar Irvan.
Irvan menambahkan, kesuksesan Banyuwangi dalam menggelar "Agro Expo" beberapa tahun terakhir juga memperkuat alasannya memilih Banyuwangi.
"Banyuwangi telah membuka mata saya. Selama ini saya terbiasa melihat pameran di dalam gedung, tapi ternyata Banyuwangi bisa menyulap sawah menjadi etalase pertanian yang sangat menarik. Sangat menginspirasi, akhirnya kami bikin acara serupa di lokasi yang sama,” kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018