Tulungagung (Antaranews Jatim) - Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar memberi atensi khusus terhadap kasua bentrokan yang sempat terjadi antardua kubu perguruan silat daerah tersebut sehingga menyebabkan puluhan rumah rusak, beberapa motor dibakar dan tiga warga luka-luka diserang massa yang tiba-tiba mengamuk.

"Insiden seperti ini tidak boleh terulang lagi," kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar di Tulungagung, Jawa Timur Jumat.

Ia menekankan agar semua elemen terlibat dalam proses evaluasi bersama.

Menurutnya, tanggung jawab keamanan dan ketertiban masyarakat tak cukup hanya dipikul oleh kepolisian. Sekalipun telah dibantu TNI dan jajaran linmas daerah.

Tetapi juga harus melibatkan seluruh elemen maayarakat, khususnya kalangan perguruan silat.

"Yang jelas kita evaluasi agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa," ujarnya.

Kapolres Tofik Sukendar sendiri saat kejadian sedang tidak bertugas karena masih menjalani perawatan intensif usai mengalami kecelakaan parah di ruas jalan tol Surabaya Mojokerto, tepatnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Dalam peristiwa tersebut ajudan Kapolres, Bripda Mohammad Lutfi Ali Sofi(22) dan istri Kapolres, Anggi Tofik Sukendar meninggal dunia.

Kondisinya kini sudah membaik. Kapolres Tofik kini kembali bertugas meski masih dengan kondisi belum 100 persen.

Kapolres diketahui langsung menggelar rapat koordinasi dengan sejumah perwira, untuk membahas kondisi Tulungagung saat ini. Kapolres juga terlihat mengikuti salat Jumat di Masjid Agung Al Munawar, dan berbincang dengan sejumlah tokoh ulama.

Meskipun sejumlah luka bekas jahitan di dahi masih jelas terlihat, namun Kapolres tak sungkan untuk bercengkerama dengan sejumlah jamaah di masjid tersebut.

Saat disinggung terkait kondisi kesehatannya, Tofik mengaku sudah siap untul kembali bekerja dan beraktivitas.

"Sudah siap untuk kembali bekerja mulai hari ini," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018