Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan langka preventif bencana gempa bumi di Kota Pahlawan menyusul gempa dengan kekuatan 6.4 Skala Richter mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis dini hari. 
     
"Kami telah melakukan mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana gempa bumi dengan melakukan sosialisasi di sekolah dan kelurahan," kata Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Linmas Pemkot Surabaya Eddy Christianto kepada Antara di Surabaya, Kamis.
     
Mitigasi bencana sesuai pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
     
Menurut dia, Pemkot Surabaya sudah melakukan mitigasi bencana kepada 300-an Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta dan 700-an Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta di Kota Surabaya. 
     
Untuk mitigasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah di Kota Surabaya sudah dilaksanakan mulai 9-20  Oktober 2018. "Sedangkan untuk mitigasi bencana kepada warga masyarakat dilaksanakan secara berkala," katanya.
     
Adapun untuk penanganan bencana, lanjut dia, telah dibentuk sekolah tangguh bencana, kelurahan tangguh bencana dan tiap kantor instansi pemerintahan ada kapten bencana yang tugasnya mengarahkan apa yang harus dilakukan apabila ada bencana.
     
"Setiap kantor atau gedung, perumahan harus ada titik kumpul," katanya. 
     
Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi  sebelumnya mengatakan pihaknya mengimbau Pemkot Surabaya segera mempersiapkan beberapa langkah preventif untuk menimalisir korban apabila terjadi gempa bumi yang lebih besar.
     
Hal ini, lanjut dia, gempa berdasarkan informasi dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berpusat di 61 km Timur Laut Situbondo  getarannya turut terasa hingga di Kota Surabaya.
     
Terlebih lagi, kata dia, berdasarkan penelitian Pakar Kebumian dan Bencana Instirut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menyebut Kota Surabaya dilalui dua patahan aktif yang berpotensi gempa hingga 6 Skala Richter (SR).
     
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta agar alat deteksi dini terhadap gempa segera dipersiapkan oleh Pemkot Surabaya.  Selain itu juga untuk mengoptimalkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surabaya dengan membentuk kelompok masyarakat untuk penanganan bencana gempa. (*)

Baca juga: Tiga Orang Meninggal akibat Gempa Bumi di Jatim
Baca juga: Gubernur, Kapolda dan Pangdam Tinjau Lokasi Gempa di Pulau Sapudi
Baca juga: BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa di Situbondo

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018