Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pemkab Tulungagung, Jawa Timur berencana mengumpulkan seluruh perguruan silat daerah itu guna mencegah bentrok susulan pasca penyerangan komplotan oknum pesilat ke Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung.
"Kasus ini menjadi keprihatinan kami. Harus ada cara komprehensif agar hal serupa tidak terus berulang dan berulang," kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji di Tulungagung, Selasa.
Ia berharap tokoh dan ketua perguruan silat yang nanti hadir bisa memberikan solusi jangka panjang.
Tidak hanya membahas perdamaian pascapenyerbuan oleh kelompok pemuda salah satu perguruan silat ternama di daerah itu ke Desa Suruhan Lor yang menjadi basis perguruan silat Pagar Nusa, tetapi juga mencari solusi guna menghindari bentrok terus berulang di masa mendatang.
Sejumlah solusi sudah mulai diwacanakan oleh pemkab, salah satunya dengan menggelar pertandingan resmi antara sesama perguruan tinggi.
Menurutnya jika hal tersebut dinilai mampu menjadi solusi, maka pemkab akan segera menggelar pertandingan tersebut.
"Kalau cuma pamer kekuatan sekalian akan kami gelar pertandingan resmi sehingga tidak meresahkan masyarakat," katanya.
Selain itu Pemkab juga akan menanggung kerusakan yang diakibatkan oleh bentrokan ini.
Pemkab akan mengganti keruasakan terutama untuk rumah dan sebuah mushola.
Sedangkan untuk korban yang dirawat di rumah sakit, jika termasuk keluarga tidak mampu akan digratiskan.
"Saat ini pihak desa masih melakukan pendataan lagi berapa rumah yang rusak," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kasus ini menjadi keprihatinan kami. Harus ada cara komprehensif agar hal serupa tidak terus berulang dan berulang," kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji di Tulungagung, Selasa.
Ia berharap tokoh dan ketua perguruan silat yang nanti hadir bisa memberikan solusi jangka panjang.
Tidak hanya membahas perdamaian pascapenyerbuan oleh kelompok pemuda salah satu perguruan silat ternama di daerah itu ke Desa Suruhan Lor yang menjadi basis perguruan silat Pagar Nusa, tetapi juga mencari solusi guna menghindari bentrok terus berulang di masa mendatang.
Sejumlah solusi sudah mulai diwacanakan oleh pemkab, salah satunya dengan menggelar pertandingan resmi antara sesama perguruan tinggi.
Menurutnya jika hal tersebut dinilai mampu menjadi solusi, maka pemkab akan segera menggelar pertandingan tersebut.
"Kalau cuma pamer kekuatan sekalian akan kami gelar pertandingan resmi sehingga tidak meresahkan masyarakat," katanya.
Selain itu Pemkab juga akan menanggung kerusakan yang diakibatkan oleh bentrokan ini.
Pemkab akan mengganti keruasakan terutama untuk rumah dan sebuah mushola.
Sedangkan untuk korban yang dirawat di rumah sakit, jika termasuk keluarga tidak mampu akan digratiskan.
"Saat ini pihak desa masih melakukan pendataan lagi berapa rumah yang rusak," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018