Surabaya (Antaranews Jatim) - Tema Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober pada tahun ini disepakati untuk menggelar kegiatan yang menggelorakan suksesnya pemilihan umum (Pemilu) presiden dan legislatif 2019, kata seorang ulama.
KH Ma`ruf Amin kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam, memastikan tema itu sudah disepakati oleh para ulama dan kiai se- Jawa Timur.
"Pertemuan malam hari ini dengan ulama dan kiai se- Jawa Timur fokus membahas tentang tema Hari Santri Nasional 2018. Kami sudah sepakati temanya adalah untuk menyukseskan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019," ujar mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama itu.
Ma`ruf, yang juga calon wakil presiden nomor urut satu, tadi malam tampak menggelar dua kali pertemuan dengan ulama dan kiai se- Jawa Timur, yang semuanya digelar tertutup di Hotel JW Marriot Surabaya.
Pertemuan pertama digelar oleh pasangan calon presiden Joko Widodo ini dengan sejumlah ulama yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB, yang disebut sebagai pertemuan khusus.
Pertemuan kedua digelar di ruang lain masih di Hotel JW Mariott Surabaya sekitar pukul 20.30 WIB. Pertemuan kedua itu dihadiri oleh ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama se- Jawa Timur, yang berakhir pada sekitar pukul 23.00 WIB.
Beberapa ulama besar yang hadir dalam pertemuan itu adalah Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftahul Achyar dan pengasuh pondok pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH Zainuddin Djazuli, serta Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Selain itu mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, Msi, yang juga guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, juga tampak hadir.
"Dalam pertemuan tadi disepakati Hari Santri Nasional 2018 akan dipusatkan di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 21 Oktober. Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir," ucap Ma'ruf Amin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
KH Ma`ruf Amin kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam, memastikan tema itu sudah disepakati oleh para ulama dan kiai se- Jawa Timur.
"Pertemuan malam hari ini dengan ulama dan kiai se- Jawa Timur fokus membahas tentang tema Hari Santri Nasional 2018. Kami sudah sepakati temanya adalah untuk menyukseskan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019," ujar mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama itu.
Ma`ruf, yang juga calon wakil presiden nomor urut satu, tadi malam tampak menggelar dua kali pertemuan dengan ulama dan kiai se- Jawa Timur, yang semuanya digelar tertutup di Hotel JW Marriot Surabaya.
Pertemuan pertama digelar oleh pasangan calon presiden Joko Widodo ini dengan sejumlah ulama yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB, yang disebut sebagai pertemuan khusus.
Pertemuan kedua digelar di ruang lain masih di Hotel JW Mariott Surabaya sekitar pukul 20.30 WIB. Pertemuan kedua itu dihadiri oleh ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama se- Jawa Timur, yang berakhir pada sekitar pukul 23.00 WIB.
Beberapa ulama besar yang hadir dalam pertemuan itu adalah Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftahul Achyar dan pengasuh pondok pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH Zainuddin Djazuli, serta Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Selain itu mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, Msi, yang juga guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, juga tampak hadir.
"Dalam pertemuan tadi disepakati Hari Santri Nasional 2018 akan dipusatkan di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 21 Oktober. Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir," ucap Ma'ruf Amin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018