Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberangkatkan tim relawan berjumlah 29 orang yang punya misi kemanusiaan menuju lokasi bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat.
"Saya pesan jangan sampai di sana kita saling bertengkar, ada emosi, saling menyalahkan satu sama lain karena di sana memang berat kondisinya. Kalau di sana ada masalah, bisa dibicarakan secara bersama," kata Wali Kota Risma saat memberikan pembekalan kepada tim relawan di Balai Kota Surabaya.
Risma mengatakan tim relawan ini nantinya akan bertugas di lokasi bencana selama satu pekan. Mereka akan bertugas membantu kebutuhan tenaga di lokasi bencana.
Disamping itu, lanjut dia, tim relawan ini juga dibekali dengan peralatan penunjang seperti sekop, cangkul, parang, senter, sabit, dan pakaian khusus DVI (Disaster Victim Identification) anti bakteri.
"Yang dia bawa itu ada kain kafan, kantong jenazah. Kemudian tiap personil juga kita bekali dengan baju, dan masker," ujarnya.
Tim relawan yang berangkat tahap pertama ini, lanjut dia, merupakan orang-orang pilihan yang dianggap mampu untuk menjalankan misi kemanusiaan. Mereka terdiri dari, satu orang dokter ahli bedah, lima perawat, lima anggota Satpol-PP, lima anggota Linmas, tiga petugas PMK, lima petugas pemakaman dari DKRTH, dan selebihnya petugas untuk membantu segala kebutuhan evakuasi.
"Setiap pekan kita ganti lagi petugas baru. Sambil kita lihat perkembangan kondisi di sana," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto menyampaikan tim relawan ini nantinya akan membantu evakuasi korban yang saat ini dalam proses belum ditemukan.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga akan bertugas membantu jenazah yang masih belum terurus. Disamping itu, tim relawan ini akan membantu evakuasi bantuan logistik yang dikirim Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Tugasnya teman-teman adalah melakukan evakuasi bantuan itu, kerja sama dengan BPBD Provinsi Sulteng dan BPBD Kota Palu, untuk kita distribusikan kepada warga terdampak langsung," kata dia.
Eddy menambahkan untuk tupoksi kerja, relawan yang terdiri dari dokter ahli bedah dan perawat akan membantu kebutuhan tenaga medis di lokasi bencana.
Sementara dari anggota Satpol-PP, Linmas, petugas PMK dan bagian umum, nantinya akan membantu di pengungsian-pengungsian terkait dengan perbaikan saluran irigasi, pembuangan limbah, pembuatan tempat sampah, dan MCK (mandi, cuci, kaskus).
"Makanya mereka kita lengkapi dengan cangkul, arit, palu, bodem, semua peralatan tukang kita lengkapi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya pesan jangan sampai di sana kita saling bertengkar, ada emosi, saling menyalahkan satu sama lain karena di sana memang berat kondisinya. Kalau di sana ada masalah, bisa dibicarakan secara bersama," kata Wali Kota Risma saat memberikan pembekalan kepada tim relawan di Balai Kota Surabaya.
Risma mengatakan tim relawan ini nantinya akan bertugas di lokasi bencana selama satu pekan. Mereka akan bertugas membantu kebutuhan tenaga di lokasi bencana.
Disamping itu, lanjut dia, tim relawan ini juga dibekali dengan peralatan penunjang seperti sekop, cangkul, parang, senter, sabit, dan pakaian khusus DVI (Disaster Victim Identification) anti bakteri.
"Yang dia bawa itu ada kain kafan, kantong jenazah. Kemudian tiap personil juga kita bekali dengan baju, dan masker," ujarnya.
Tim relawan yang berangkat tahap pertama ini, lanjut dia, merupakan orang-orang pilihan yang dianggap mampu untuk menjalankan misi kemanusiaan. Mereka terdiri dari, satu orang dokter ahli bedah, lima perawat, lima anggota Satpol-PP, lima anggota Linmas, tiga petugas PMK, lima petugas pemakaman dari DKRTH, dan selebihnya petugas untuk membantu segala kebutuhan evakuasi.
"Setiap pekan kita ganti lagi petugas baru. Sambil kita lihat perkembangan kondisi di sana," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto menyampaikan tim relawan ini nantinya akan membantu evakuasi korban yang saat ini dalam proses belum ditemukan.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga akan bertugas membantu jenazah yang masih belum terurus. Disamping itu, tim relawan ini akan membantu evakuasi bantuan logistik yang dikirim Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Tugasnya teman-teman adalah melakukan evakuasi bantuan itu, kerja sama dengan BPBD Provinsi Sulteng dan BPBD Kota Palu, untuk kita distribusikan kepada warga terdampak langsung," kata dia.
Eddy menambahkan untuk tupoksi kerja, relawan yang terdiri dari dokter ahli bedah dan perawat akan membantu kebutuhan tenaga medis di lokasi bencana.
Sementara dari anggota Satpol-PP, Linmas, petugas PMK dan bagian umum, nantinya akan membantu di pengungsian-pengungsian terkait dengan perbaikan saluran irigasi, pembuangan limbah, pembuatan tempat sampah, dan MCK (mandi, cuci, kaskus).
"Makanya mereka kita lengkapi dengan cangkul, arit, palu, bodem, semua peralatan tukang kita lengkapi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018