Kediri (Antaranews Jatim) - Sejumlah pemuda di Kota Kediri, yang tergabung dalam KNPI serta Forum OSIS Kota Kediri, Jawa Timur, bersama-sama mengumpulkan dana bantuan untuk membantu warga yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Ini inisiatif kami untuk membantu mereka yang menjadi korban bencana alam. Dengan ini, semoga bisa meringankan beban mereka," kata Hima, salah seorang pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, untuk saat ini dana bantuan dikumpulkan dari para pengguna jalan. Anggota dari KNPI disebar di sejumlah jalan protokol di kota ini untuk mengumpulkan uang sumbangan. Dalam proses pengumpulan, anggota juga membawa kardus bekas, untuk menampung uang sumbangan dari pengguna jalan.

Untuk Forum OSIS Kota Kediri, Hima menyebut juga dilibatkan sebab mereka bagian dari para pemuda di kota ini. Mereka mengumpulkan dana bantuan dari para pelajar di setiap sekolah tempat mereka belajar.

Hima juga menambahkan, untuk saat ini pengumpulan memang masih berupa uang, sebab mudah untuk proses pemberiannya. Kegiatan penggalangan dana juga berlangsung dengan ganti-ganti lokasi, termasuk hingga malam hari.

Kegiatan penggalangan dana itu, tambah dia, juga akan berlangsung hingga Jumat (5/10) dan nantinya dari hasil pengumpulan akan dititipkan lewat TNI. Hal itu dilakukan, sebab juga ada agenda serupa yang juga melibatkan organisasi masyarakat di kota ini, dalam rangkaian HUT Ke-73 Kodim 0809 Kediri.

Hingga Kamis malam, dana yang terkumpul lebih dari Rp6 juta. Dipastikan, dana itu akan lebih banyak lagi, sebab proses penggalangan dana hingga kini masih terus dilakukan.

Kejadian gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa itu terjadi dengan kekuatan 7,7 Skala Richter yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah merilis jumlah korban yang meninggal dunia pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi tersebut hingga 4 Oktober pukul 14.00 WIB mencapai 1.407 orang jiwa dan diperkirakan terus bertambah. Sedangkan untuk korban luka berat, saat ini sudah mencapai 2.549 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 1.407 korban tewas saat ini sudah dimakamkan. Dari mereka, sebagian besar dimakamkan secara massal di tempat pemakaman umum (TPU) Paboya.

BNPB juga telah menaksir besaran kerugian dan kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Kerugian tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp10 triliun.

Hingga kini, BNPB juga telah menerjunkan tim "damage and assessment" untuk menghitung berapa besaran kerugian dan kerusakan hingga H+6 pascabencana. Tim rehabilitasi rekonstruksi direncanakan akan menggunakan metode "quick count". (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018