Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Sekitar 160 orang pengungsi korban bencana alam gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah dan 15 orang kru pesawat TNI AU tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Rabu malam.
Kedatangan pengungsi tersebut disambut oleh Kasrem 084/BJ Letkol Arm Aprianko Susesno, Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo, serta Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin.
"Para pengungsi ini akan kami perhatikan semaksimal mungkin supaya bisa segera bertemu dengan keluarganya," kata Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Arief.
Ia mengemukakan, dengan sinergitas satuan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Sidoarjo pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan apa yang diperlukan oleh para pengungsi.
"Mulai dari kesehatan, logistik dan sarana prasaran tempat tidur dan lainnya, sehingga para pengungsi dapat aman dan nyaman tanpa rasa takut untuk segera kembali kepada keluarganya," ucapnya.
Dari informasi han berhasil dihimpun, para pengungsi itu tiba di Bandara Internasional Juanda dengan mengunakan pesawat hercules A 1337 milik TNI AU.
Terdapat dua orang oengungsi yang mengalami patah tulang dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, sebanyak 54 orang pengungsi dijemput oleh keluarganya dan sebanyak 99 orang pengungsi lainnya diangkut mengunakan truk menuju ke Terminal Surabaya untuk menuju ke rumah saudaranya.
Sementara itu, sekitar 20 orang pengungsi yang masih tersisa ditampung di mess Bhasakara Jaya Juanda sambil menunggu dijemput oleh pihak keluarganya.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kedatangan pengungsi tersebut disambut oleh Kasrem 084/BJ Letkol Arm Aprianko Susesno, Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo, serta Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin.
"Para pengungsi ini akan kami perhatikan semaksimal mungkin supaya bisa segera bertemu dengan keluarganya," kata Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Arief.
Ia mengemukakan, dengan sinergitas satuan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Sidoarjo pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan apa yang diperlukan oleh para pengungsi.
"Mulai dari kesehatan, logistik dan sarana prasaran tempat tidur dan lainnya, sehingga para pengungsi dapat aman dan nyaman tanpa rasa takut untuk segera kembali kepada keluarganya," ucapnya.
Dari informasi han berhasil dihimpun, para pengungsi itu tiba di Bandara Internasional Juanda dengan mengunakan pesawat hercules A 1337 milik TNI AU.
Terdapat dua orang oengungsi yang mengalami patah tulang dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, sebanyak 54 orang pengungsi dijemput oleh keluarganya dan sebanyak 99 orang pengungsi lainnya diangkut mengunakan truk menuju ke Terminal Surabaya untuk menuju ke rumah saudaranya.
Sementara itu, sekitar 20 orang pengungsi yang masih tersisa ditampung di mess Bhasakara Jaya Juanda sambil menunggu dijemput oleh pihak keluarganya.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018